Batal Laporkan Ganjar, FUIB Malah Minta Maaf ke Gus Mus
- VIVA.co.id/Dwi Royanto (Semarang)
VIVA – Ketua Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Himran menyampaikan permintaan maaf pada Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, terkait puisi yang sempat dibacakan calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Akan tetapi setelah kita telusuri dan kita diskusi lebih dalam bersama kawan-kawan FUIB, ternyata puisi tersebut puisi KH Mustofa Bisri, Gus Mus, sehingga kami menyampaikan puisi yang dibacakan, puisi Gus Mus kami dari FUIB kemudian melakukan rapat dan akhirnya dalam menyampaikan persoalan ini bahwa kami agak keliru menyampaikan persoalan ini sehingga pada hari ini, kami dari FUIB meminta maaf sebesar-besarnya," kata dia di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa 10 April 2018.
Pihaknya mengaku salah soal puisi yang dibuat Gus Nus itu, sehingga mereka menyampaikam permohonan maaf. Menurutnya, puisi Gusmus itu tak seperti puisi Sukmawati Soekarnoputri yang beberapa waktu lalu juga menuai kontroversi. Tapi, ia menegaskan permintaan maaf hanya ditujukan pada Keluarga Besar NU dan Gusmus semata, dengan kata lain tidak ke Ganjar.
"Yang kita pertimbangkan adalah, yang perlu digarisbawahi bahwa itu adalah puisi Gusmus berbeda dengan puisi yang dibacakan Bu Sukmawati. Itu puisinya dia dan kontennya sangat jelas antara kidung azan, itukan jelas cadar dia sampaikan dia terkait dengan penistaan agama Islam yang murni gitu," ucap Rahmat.
"Sementara ini (puisi Gus Mus), bahwa puisi yang dibawa oleh Ganjar itu adalah masih membias konten yang dia sampaikan itu tidak mutlak untuk kepada Tuhan selaku Allah ataupun panggilan selaku azan itu kan masih samar sehingga kami juga mempertimbangkan itu dari segi hukum karena konten puisinya masih samar dan bukan puisi Ganjar, tapi puisi Gus Mus," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmat pun membeberkan alasan mereka batal melaporkan Ganjar ke Badan Reserse Kriminal Polri hari ini. Kata dia, hal itu masih akan dievaluasi lagi, mengingat sekarang tahun politik, ia tak mau sampai ditunggangi pihak lain atas laporan yang hendak dibuat.
Apabila waktunya nanti, Rahmat mengaku akan membeberkan kapan akan membuat laporan itu pada awak media.
"Kita juga menilai bahwa kasus yang akan kita laporkan itu setelah kita evaluasi ternyata muatan politisnya sangat tinggi, karena Pak Ganjar masih cagub Jateng, sehingga kami menilai bahwa hal ini kami engga mau ini ditunggangi oleh lawan-lawan politiknya Pak Ganjar. Sehingga, untuk pelaporan kami pending untuk evaluasi lebih lanjut. Oleh karenanya, itu dulu yang bisa kami sampaikan." (mus)