Ganjar: Mantan Menteri Baca Puisi Gus Mus, Ada yang Ribut?

Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua dari kiri) usai dialog dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah di Semarang pada Selasa, 10 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempertanyakan polemik berkaitan dengan puisi karya Gus Mus berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana yang dibacakannya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tidak ada masalah dengan puisi karya Gus Mus itu.

"Saya punya tujuh belas koleksi orang membaca puisi itu. Seorang mantan menteri juga membaca puisi itu. Nah, ada yang ribut enggak waktu itu?" kata Ganjar usai dialog dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah di Semarang pada Selasa 10 April 2018.

Bagi Ganjar, sebenarnya tidak ada yang salah dengan puisi yang diciptakan Gus Mus pada 1987 itu. Ia justru menganggap pihak-pihak yang mempermasalahkannya, gara-gara kurangnya literasi. Apalagi ,Gus Mus sebagai pemegang hak kekayaan intelektual atas puisi itu adalah ulama kharismatik di Indonesia.

"Karena literasinya kurang, jadi gitu. Mbok tabayun (klarifikasi) dulu. Itu host (pemandu acara televisi) salah satu televisi swasta, kan, minta maaf dan ngakui sendiri," ujarnya.

Ganjar tak khawatir, isu itu akan berdampak pada pencalonannya atau menggerus popularitasnya. Dia, bahkan mengaku santai, jika jadi dilaporkan ke polisi gara-gara puisi itu.

Laporan akan disampaikan oleh Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu, Rahmat Himran kepada Bareskrim Polri.

Tim kuasa hukum Ganjar lebih dahulu melaporkan Rahmat Himran ke Polda Jateng pada Senin 9 April. Pelaporan berkaitan dengan serangan yang diduga berunsur SARA terhadap Ganjar, yakni penyebaran dan pemviralan tentang undangan peliputan terkait rencana laporan Rahmat Himran kepada polisi.

Ganjar telah mengetahui pelaporan pendukungnya kepada polisi, namun ia tak berkomentar banyak tentang itu. "Oh ya, kemarin mereka (kuasa hukum) berjalan langsung saja (melaporkan). Karena, saya sedang berada di luar, saya melihat dari koran saja," katanya.