Sjamsul Nursalim Dijemput Paksa kalau Ketahuan di Indonesia
- tvone
VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi masih memburu dua saksi kunci kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) terhadap penerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Kedua orang itu ialah pasangan suami-istri Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim.
Sjamsul Nursalim ialah bos PT Gajah Tunggal Tbk. Dia dan istrinya berkali-kali mangkir dari pemeriksaan penyidik KPK sehingga Komisi memiliki alasan kuat untuk membawa paksa mereka.
"Kalau saksinya ada di Indonesia kami bisa menghadirkan atau meminta petugas untuk dihadirkan atau yang disebut secara umum panggil paksa," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, kepada wartawan di Jakarta pada Selasa, 10 April 2018.
Febri memastikan aparatnya terus memburu keduanya sampai dapat dimintai keterangannya. Apalagi, Sjamsul selaku obligor Bank Dagang Nasional Indonesia adalah pihak yang diuntungkan dari SKL BLBI.
Namun bila tak bisa diperiksa, KPK tetap optimistis dapat membuktikan secara utuh praktik rasuah dalam penerbitan SKL BLBI. Sebab, KPK sejauh ini sudah banyak memeriksa saksi, termasuk beberapa petinggi dari PT Gajah Tunggal, Artalyta Suryani alias Ayin, dan sejumlah petani tambak PT Dipasena terkait kasus korupsi itu.
"Nanti akan dianalisis kembali kalau emang sudah cukup bukti tentunya akan dilakukan pelimpahan apakah tahap pertama atau tahap kedua atau hal-hal lainnya yang nanti kami sampaikan lagi," kata Febri.
KPK baru menetapkan eks Kepala BPPN, Syafruddin Temenggung, sebagai tersangka. Syafruddin diduga telah merugikan keuangan negara sebesar Rp4,58 Triliun atas penerbitan SKL BLBI kepada Sjamsul Nursalim. (ase)