Syahbandar Balikpapan Klaim Tumpahan Minyak Hampir Tuntas
- ANTARA FOTO/Sheravim
VIVA – Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur, Sanggam Marihot, menegaskan bahwa proses penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan sudah hampir tuntas. Dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak mempercepat proses penanggulangan tumpahan minyak (oil spill).
“Penanggulanan minyak tumpah ini bisa cepat selesai karena adanya kerja sama yang baik antarinstansi, terutama dengan dukungan pihak perusahaan penanggulangan minyak tumpah,” kata Sanggam Marihot di Balikpapan, Kamis, 5 April 2018.
Menurut Sanggam, keterlibatan sejumlah perusahaan swasta dalam membantu Pertamina sangat efektif, sehingga masalah bisa ditanggulangi dengan baik dan cepat.
Ada beberapa perusahaan yang membantu seperti OSCT (Oil Spill Combat Team) Indonesia, BCT (Balikpapan Coal Terminal), Chevron Indonesia Oil Company (CICO), Petrosea dan lainnya.
“Kehadiran perusahaan minyak ini sangat bagus, karena perusahaan ini memang lebih expert bergerak di bidang penanggulangan minyak tumpah,” katanya.
Dalam penanganan kejadian tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kementerian Perhubungan merupakan Koordinator Tier 1 penanggulangan pencemaran, dalam hal ini Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Balikpapan.
“Saya sebagai koordinator misi menyatakan penanggulangan sangat baik, sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama bisa semua ditangani,” kata Sanggam.
Direktur Pengolahan PT Pertamina Toharso membenarkan adanya keterlibatan sejumlah pihak membantu Pertamina menangani tumpahan minyak yang terjadi sejak Sabtu 31 Maret 2018.
“Kami dibantu banyak pihak. Kami ingin secepatnya bisa mengatasi tumpahan minyak. Lebih cepat, lebih bagus,” kata Toharso.
Di bagian lain, OSCT Command Center, Yodi Satya mengatakan, perusahaan yang terlibat penanggulangan telah melakukan pembersihan tumpahan sejak hari kejadian atau pada Sabtu, 31 Maret 2018. Telah dikerahkan oil and absorbent boom sepanjang 1.000 meter dan tenaga ahli lebih dari 20 orang.
“Kami menangani wilayah pantai Benoa Patra, Semayam, dan pantai sekitar Teluk Balipapan,” katanya.
Seluruh tenaga ahli OSCT yang turut membantu adalah tenaga ahli yang telah memiliki sertifikasi IMO Level 1, 2 dan 3 serta terakreditasi oleh Dirjen Kementerian Perhubungan dan The Nautical Institute, sehingga layak dalam membantu penanggulangan tumpahan minyak.
Baca juga:
Bahaya Minyak Mentah Tumpah, Kehidupan jadi Kacau Balau