Kepala Sekolah Dituduh Persulit Ibadah, Siswa Boikot Belajar
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Ratusan pelajar SMA Negeri 2 Kota Malang, memboikot kegiatan belajar-mengajar dengan berdemonstrasi di halaman sekolah mereka di Jalan Laksamana Martadinata, Kota Malang, Jawa Timur, pada hari ini, Kamis 5 April 2018.
Para siswa menuntut sang kepala sekolah, Retno Dwi mundur dari jabatannya. Mereka menganggap Retno bertindak arogan sebagai pemimpin di sekolah sejak menjabat pada 2014.
"Sering melakukan pelecehan. Kita ibadah dipersulit, diwajibkan membeli seragam di sekolah dengan harga yang lebih mahal dibandingkan di luar sekolah," kata Nisnanda Suprayitno, seorang siswa peserta aksi unjuk rasa itu.
Retno, menurut para siswa, sering mengucapkan kata-kata kasar kepada murid-muridnya, meski maksudnya untuk mengingatkan. "Kayak dikatai anak setan lah, di-jundu (ditoyor; menyetuh kepala dengan keras dan sengaja), dikatain anak lembek," kata Milka Lima Anisa, siswa lain.
Siswa-siswa di sekolah itu merasa selama ini ditindak oleh Retno, sehingga sekarang lah saatnya sang kepala sekolah mengundurkan diri untuk digantikan orang lain yang lebih baik. Massa siswa membentangkan sejumlah poster bertulis kecaman kepada Retno. Mereka juga memekikkan tuntutan "Retno out!"
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Malang, Tri Suharno mengaku menampung aspirasi para siswa. Kini, Retno sudah dimutasi dan ditugaskaan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
"Soal sanksi, itu yang memutuskan adalah Pemprov. Yang jelas sebagai gantinya, mulai Jumat besok ada pelaksana tugas di SMA ini," kata Tri Suharno.
Dia menyerahkan semua proses administrasi dan sanksi untuk Retno kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur. Namun, akibat demonstrasi dan aksi boikot itu, otoritas sekolah akhirnya terpaksa meliburkan para siswa meski cuma sehari ini.