DPR Minta Perketat Pengawasan Benih Tanaman Asal China

Petugas Balai Karantina Pertanian mengamankan benih padi asal China.
Sumber :
  • Kementan.go.id

VIVA – Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah memperketat pengawasan atas benih tanaman asal China yang akan masuk ke Indonesia. Menurutnya, harus ada kewaspadaan ekstra karena benih tanaman asal China ditengarai mengandung bakteri dan virus berbahaya.

Bamsoet menyoroti hal ini karena sebelumnya otoritas Bandara Ngurah Rai Bali yang belum lama ini menemukan benih sayuran asal China tanpa dokumen. Tidak ada surat izin pemasukan (SIP) dari Kementerian Pertanian serta phytosanitary certificate dari China yang menyertai benih itu.

“Mendorong Badan Intelijen Negara melakukan kajian terkait kasus narkotika, makanan kaleng, benih cabai, bawang putih, beras plastik, serta benih sayuran ilegal dari China tersebut merupakan bagian dari dugaan proxy war,” ujar Bambang, dalam siaran persnya, Jumat 30 Maret 2018.

Dia juga meminta Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan bersama aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas masuknya benih tanaman terlarang dari luar negeri. Menurutnya, harus ada pengusutan ke semua pihak yang terlibat.

“Agar benih yang masuk secara ilegal ini tidak berulang,” jelas politikus Golkar itu.

Kemudian, pihak Badan Karantina Kementerian Pertanian, menurutnya, harus meningkatkan pengawasan terhadap izin pemasukan dan pengeluaran benih.

Baca: Tiga Warga China Selundupkan Benih Padi ke RI, Diduga Bahaya

Ini merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 15/PERMENTAN/HR.060/5/2017 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih Hortikultura, maka perizinan dan pengawasan bertujuan mencegah benih pembawa organisme penggangu tumbuhan masuk ke dalam negeri.

Bambang pun meminta Kementerian Perdagangan pimpinan Menteri Enggartiasto Lukita itu memperketat regulasi terkait impor benih sayuran.

“Mendorong Kemendag untuk meningkatkan pengawasan terhadap segala jenis produk yang diimpor ke Indonesia, khususnya produk dari Tiongkok,” katanya. (ren)