Jokowi: Isu PKI Sampai Sertifikat Bikin Rakyat Pesimis

Presiden Jokowi di Malang, Jawa Timur, Kamis, 29 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/ Lucky Aditya.

VIVA - Presiden Joko Widodo geram dengan berbagai isu negatif yang berkembang saat ini. Isu itu antara lain mulai dari antek aseng, antek asing, isu hutang, isu PKI, isu komunis, isu sertifikat dan beberapa isu lainnya yang membuat Indonesia menjadi bangsa yang pesimis.

"Jangan buat isu antek aseng, antek asing, isu utang, isu PKI, isu komunis, isu sertifikat itu menyebabkan bangsa kita menjadi pesimis. Rakyat harus memliki mental yang kuat, tahan uji, tahan banting karena negara yang kuat pasti akan diuji oleh Allah," kata Jokowi di Universitas Islam Malang, Kamis, 29 Maret 2018.

Baca juga: Jokowi Dikritik Politikus Gerindra, PSI Membela

Jokowi meminta masyarakat untuk selalu melakukan tawakal, ikhtiar dan usaha dengan kerja keras. Menurut Jokowi, tantangan yang akan dihadapi Indonesia semakin besar. Jokowi juga menyayangkan penggiringan isu PKI masih terus dilakukan oleh pihak-pihak lain.

"Jangan kita dibawa ke hal yang membuat anak-anak pesimis. Tidak boleh kita pesimis. Anak saya sampai ditembak jika saya itu PKI. Di media sosial itu ramai, banyak yang mengkaitkan saya dengan PKI," ujar Jokowi.

Jokowi menyebut secara logika tudingan PKI kepada dirinya tidak masuk akal. Sebab, dirinya lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Sedangkan PKI dibubarkan pada tahun 1965.

"Secara logika itu tidak masuk, saya lahir 1961 PKI bubar tahun 1965. Isu gagal, gantian orangtua saya katanya PKI. Bahkan pada pidato D.N Aidit ditahun 1955 ada sebuah gambar bahwa saya sudah mendampingi. Padahal tahun itu saya belum lahir. Masya Allah belum lahir saja sudah ikut mendampingi," kata Jokowi.

Daripada pusing memikirkan isu negatif atau pesimistis, Jokowi mengaku lebih baik fokus mensejahterakan rakyat. "Jangan pesimis. Lebih baik fokus mensejahterakan rakyat," tutur Jokowi.