Saksi: Dokter Bimanesh Ubah Diagnosis Penyakit Novanto

Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo mengenakan baju tahanan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Sidang kasus perintangan penyidikan perkara korupsi e-KTP, dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo, digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018. 

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Medika Permata Hijau, dokter Michael Chia Cahaya, dihadirkan sebagai saksi. Saat bersaksi, Michael menyatakan, ada perubahan diagnosa medis kepada pasien Setya Novanto. Perubahan diagnosa itu dibuat oleh Bimanesh. 

"Pas saya lihat diagnosanya beda yang dibuat di depan saya. Sorenya diagnosa hipertensi, vertigo dan diabetes melitus. Nah yang malam (pukul) 21.24 WIB, tertulis hipertensi vertigo pasca CKR (cedera kepala ringan) sama diabetes melitus," kata Michael. 

Ketika itu, Michael mengemukakan, ia bersikeras untuk tak membuat rekam medis Setya Novanto direkayasa. Namun karena sudah ada persetujuan terkait pemesanan kamar pasien dari Dirut Rumah Sakit Medika Permata Hijau Hafil Budianto, ia beranggapan, Novanto dirawat juga atas persetujuan manajemen rumah sakit. "Saya bingung saya dokter IGD apa pun yang saya lakukan skenario terus berjalan. Saya tahu ini pasti dipaksa,” ujarnya. 

Selain itu, menurut Michael, Bimanesh sempat memberi garansi apabila kasus rekayasa kesehatan ini muncul di publik maka dia yang akan bertanggung jawab. Saat itu, Michael menyampaikan kepada Bimanesh, tidak ingin terseret masalah hukum.  "Lalu dokter Bimanesh jawab, 'ini bola panas. Biar saya ambil. Kalau ada wartawan tanya-tanya, saya maju'," kata Michael. 

Sebelumnya, dokter Alia Shahab yang juga Plt Manager Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau menjadi saksi di pengadilan atas terdakwa Fredrich Yunadi. 

Fredrich bersama-sama Bimanesh diduga merekayasa rekam medis Setya Novanto setelah mangkir dari pemeriksaan penyidik KPK. 

Menurut Alia, dokter Michael Chia Cahaya yang bertugas di ruang IGD RS Medika Permata Hijau sangat marah lantaran diintervensi Fredrich Yunadi.  Saat itu, Fredrich memaksa dr Michael membuat diagnosis tanpa memeriksa Setya Novanto terlebih dulu.

"Dokter jaga UGD saat itu menolak membuatnya, sebab ketika itu Novanto belum tiba dan belum diperiksa secara fisik di rumah sakit. Diagnosis itu keluar setelah dokter memeriksa fisik pasien," kata Alia, Kamis, 22 Maret 2018.