Waspada, Makanan Ringan Kedaluwarsa Tersebar hingga Papua
- istimewa.
VIVA – Selain di kawasan Tambora dan Cengkareng, Jakarta Barat, ternyata gudang atau toko makanan kedaluwarsa yang digerebek kepolisian beberapa waktu lalu juga ada di kawasan Hayam Wuruk, Glodok, Jakarta Pusat. Hanya saja fungsi tiap gudang memang berbeda-beda.
Kepolisian menjelaskan, ada yang fungsinya untuk penyimpanan makanan kedaluwarsa saja, ada juga sebagai lokasi memalsukan tanggal. Diduga semua makanan diimpor dari Amerika dan Australia.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, makanan ringan kedaluwarsa itu diduga bukan hanya beredar di wilayah Ibu Kota, baik di toko biasa hingga di supermarket yang ada.
Ilustrasi makanan kedaluwarsa
Selain di Pulau Jawa, makanan kedaluwarsa seperti yogurt dari Amerika Serikat bermerek Kraft, hingga susu balita bermerek Nutrien diduga dijual juga hingga ke Pulau Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga ke Papua oleh PT. Pandawa Rezeki Semesta.
“Untuk yang sudah kami sidik akan kami panggil swalayan-swalayan ini. Mereka sudah lama mengedarkan makanan ini sampai Papua," ucap Hengki di kawasan Jakarta Barat, Rabu, 21 Maret 2018.
Kepolisian pun meminta bantuan Balai Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BBPOM) untuk melacak keberadaan barang ini. Dia meminta semua ritel atau supermarket lebih jeli dalam memasukkan makanan dan minuman ke tempat mereka.
Sebab, pelaku yang baru mereka bongkar saja dinilai sangat jeli dalam memalsukan produk makanan ringan. Apalagi kemasan yang mereka gunakan sama persis dengan yang asli.
“Karena ritel itu biasa memasok barang, mungkin bisa diteliti lagi. Dilihat dari kardusnya itu, sengaja kardusnya dipotong menggunakan cutter sehingga tidak terlihat kedaluwarsa,” kata dia.
Dia pun mengancam semua pihak untuk tidak meniru aksi ini. Mengingat dampak terburuk yang didapat masyarakat jika memakan makanan kedaluwarsa akan berujung kematian.
“Sekarang kami expose ini, jangan coba-coba meniru ini. Ini masyarakat kasihan, konsumen kasihan, apalagi ada anak-anak yang biasa makan seperti ini,” ujarnya. (ase)