Jokowi Penuhi Permintaan Penyumbang Pesawat Pertama RI

Nyak Sandang, penyumbang pesawat pertama RI.
Sumber :
  • Dokumentasi Biro Pers Kepresidenan.

VIVA – Beberapa waktu ini mencuat kembali sejumlah dokumen dan saksi sejarah yang menjadi bukti bagaimana rakyat Aceh di awal kemerdekaan menyumbangkan hartanya untuk Tanah Air. 

Harta itu digunakan oleh Presiden Soekarno untuk membeli pesawat. Ada dua pesawat yang dibeli dari sumbangan itu; Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia. 

Salah satu saksi sejarah, yang juga turut menyumbangkan hartanya adalah Nyak Sandang (91). Hari ini, Rabu, 21 Maret 2018, dia akhirnya bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka. 

Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan dalam pertemuan itu Nyak Sandang menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada Jokowi. 

Itu menandakan, ia adalah salah satu orang yang ikut andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama Indonesia. 

Kisahnya berawal dari tahun 1948, saat Presiden Soekarno berkunjung ke tanah Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka. Nyak Sandang saat itu masih muda, umurnya 23 tahun, bersama orang tuanya menjual sepetak tanah dan 10 gram emas. 

Hartanya yang dihargai Rp100 pun diserahkan kepada negara. Saat itu total penerimaan untuk Presiden Soekarno sebagai sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak SGD 120 ribu dan 20 kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang.

Pertemuan dengan Jokowi berlangsung sekitar pukul 18.25 WIB. Nyak Sandang datang ditemani oleh dua orang anaknya, Maturidi dan Khaidar. Mereka terbang dari Aceh Selasa kemarin, 20 Maret 2018.

"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi, menerjemahkan ucapan Nyak Sandang yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Hanya menggunakan bahasa Aceh.

Nyak Sandang dalam kesempatan itu mengutarakan beberapa permohonan kepada Presiden. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak.

"Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Jokowi. 

Ia pun meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Presiden Jokowi menjawab, nanti akan dikirimkan tim untuk mengecek kondisi di lokasi tersebut. 

Permintaannya yang ketiga adalah untuk menunaikan ibadah haji. Untuk yang ini, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya akan mengupayakannya dan berkoordinasi dengan Menteri Agama. 

"Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi.

Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Presiden Jokowi menawarkan untuk umrah terlebih dahulu. Kemudian di penghujung perbincangan, Nyak Sandang pun berterima kasih kepada Jokowi.

"Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami," ungkap Nyak Sandang. (ase)