Banjir Bandang Cicaheum Bukan yang Pertama, Sebelumnya 1982

Petugas memeriksa lokasi banjir bandang di Kota Bandung, Selasa 20 Maret 2018.
Sumber :
  • Adi Suparman/VIVA.co.id

VIVA – Banjir bandang di Cicaheum Kota Bandung akibat luapan sungai Cipamokolan dan Cicabe dengan membawa endapan lumpur dan sampah dari dataran atas, bukan pertama kalinya terjadi.

Banjir bandang di kawasan tersebut sebelumnya pernah terjadi pada 1982. Namun, dampak yang terjadi dinilai lebih parah tahun ini. 

Warga terdampak banjir bandang Cicaheum, Asep Hidayat, mengaku fenomena banjir bandang pada 1982 juga sempat dialaminya. Namun, dibandingkan dengan faktor alam saat ini, dampak kerugiannya lebih parah.

"Dulu enggak kayak gini, dibandingkan sekarang, lebih parah sekarang," ungkap  Asep di sela membersihkan lumpur yang mengendap di mobilnya di Cicaheum, Kota Bandung, Rabu 21 Maret 2018.

Korban banjir bandang Cicaheum, Bandung, Jawa Barat

Sementara itu, Pjs Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin menjelaskan, hasil peninjauannya di lokasi, banjir bandang parah ini disebabkan karena pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU) semakin parah dan terbiarkan.

"Kalau saya lihat, di Jatihandap (Cicaheum) ini relatif rumah cukup padat. Justru yang harus diantisipasi itu perumahan di Bandung Utara," ujar Solihin.

Menurutnya, dua instansi terdekat yaitu Pemkab Bandung Barat dan Provinsi meski sudah bertindak, pembangunan melewati ambang batas di kawasan tersebut masih saja terjadi.

"Provinsi juga (dengan) perizinannya sudah sangat ketat, tetapi kadang-kadang yang berkaitan dengan pembukaan lahan itu sulit dicegah," katanya. 

Menurut Solihin, tiga pemda juga harus ikut berperan dalam pembenahan di Bandung Utara. Di antaranya, Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Kota Cimahi. 

"Ini kepentingannya bukan hanya untuk Kota Bandung, tetapi untuk Bandung Raya," ujarnya. (ase)