Uang Puluhan Nasabah Mandiri Berkurang Misterius di Surabaya
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Kasus uang nasabah raib misterius terjadi lagi. Kali ini menimpa puluhan nasabah Bank Mandiri di Surabaya, Jawa Timur. Mereka berbondong-bondong mengajukan pemblokiran, di antaranya di Kantor Cabang Pembantu Mandiri Graha Pena.
Kebanyakan korban adalah karyawan sebuah televisi swasta lokal Jawa Timur yang berkantor di Gedung Graha Pena Surabaya. Salah satu korban bernama Nanang, Wakil Pemimpin Redaksi televisi itu. "Awalnya saya menerima telepon dari Mandiri Jakarta pada Sabtu kemarin," katanya memulai cerita.
Penelepon mengonfirmasi adanya transaksi Rp100 ribu di nomor rekening dan diiyakan Nanang. Penelepon juga mengkonfirmasi apakah melakukan transfer uang 200 ringgit Malaysia. Saat itulah Nanang kaget karena merasa tidak mengirim uang kepada siapa pun, apalagi dalam nilai uang ringgit.
"Penelepon kemudian menyampaikan kalau rekening saya dibobol dan mengabarkan akan diblokir. Pihak bank juga mengarahkan agar mengurus membuka blokir rekening pada Senin di kantor bank Mandiri. Makanya saya urus hari ini," kata Nanang.
Ternyata, bukan hanya Nanang yang kena bobol oknum tidak bertanggung jawab. Beberapa temannya di kantor juga uangnya terdebet sendiri. Ada yang hanya ratusan ribu, tapi ada pula yang sampai jutaan rupiah. "Tadi yang mengurus di bank ada dua puluhan orang, selain teman-teman JTV, ada juga warga lain," katanya.
Singgih Pratomo, sekuriti di televisi swasta itu, juga jadi korban. Dia mengalami kerugian Rp4 juta setelah uang di rekeningnya terdebet sendiri. Dia sudah melaporkan itu ke pihak bank Mandiri KCP Graha Pena. "Sudah saya laporkan tadi bersama-sama teman kantor," ujarnya.
Nasabah Mandiri yang terdebet sendiri diduga korban skimming yang dipasang pelaku di Anjungan Tunai Mandiri atau ATM di halaman gedung Graha Pena Jalan A Yani Surabaya. Nanang mengaku bahwa dia dan teman-teman sekantornya biasa bertransaksi secara mandiri di ATM itu.
Bank Mandiri pun sigap. Pengamatan VIVA pada Senin siang, petugas Mandiri langsung memeriksa ATM Mandiri di depan Graha Pena, mengecek ada atau tidaknya alat skimming di situ. Mesin ATM dibongkar dan diperiksa. Hingga berita ini dipublikasikan, pemeriksaan ATM Mandiri masih berlangsung.
Kasus uang nasabah terdebet sendiri bukan kali ini saja terjadi. Puluhan nasabah BRI Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dibikin risau karena mengalami nasib serupa. Nominal uang masing-masing korban yang terdebet berbeda-beda, antara Rp500 ribu sampai Rp10 juta. Hingga kini kasus di Kediri masih tahap penyelidikan. (ase)