Yogya Menarik, Tapi Kedatangan Wisatawan Asing Sangat Rendah

Kegiatan membatik di Yogyakarta, salah satu yang bisa menjadi daya tarik pariwisata Yogya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA –  Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Yogyakarta dalam pariwisata begitu hebat. Namun sayangnya pariwisata Yogya belum signifikan menyumbang kunjungan wisatawan asing ke Indoensia.

Menpar menuturkan, dari 14 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia setiap tahunnya Yogyakarta hanya menyumbang satu persennya saja atau sekitar 125 ribu wisatawan asing.

"Lho kok bisa? ya karena kelemahannya Yogyakarta belum mempunyai bandar udara yang memadai. Kalau saya mau datang ke Yogyakarta saya harus keliling dulu di udara baru turun," ujarnya di Yogyakarta, Rabu 14 Maret 2018.

Menurut dia, Yogyakarta seharusnya bisa menyumbang minimal dua juta wisatawan asing. Namun, syarat mutlak yang harus dilakukan adalah memiliki bandara internasional. Oleh karena itu pemerintah berketetapan membangun bandara internasional baru di Kulonprogo.

"Itu wajib dibangun dan nanti akan dibuat jalan ke destinasi Badan Otorita Borobudur lalu Borobudurnya," ucapnya.

Arief menyatakan, jika mau gampang maka Indonesia itu atraksinya sangat bagus dan banyak namun aksesnya sangat terbatas sehingga infrastruktur terus digenjot. "Pembangunan bandara internasional di berbagai daerah itu salah satunya untuk mendongkrak kunjungan wistawan asing," ujarnya.

Arief mengatakan, jika ada dua juta wisatawan asing datang ke Yogyakarta, maka ada Rp26 trilyun akan beredar di Yogyakarta dan sekitarnya. Jika itu terjadi, dampaknya yang merasakan adalah masyarakat Yogyakarta sendiri.

"Yang paling gampang ketika sekarang ada bandara maka harga tanah kan melonjak tinggi kan? Demikian pula jika pariwisata maju maka ekonomi masyarakat juga terdongkrak. Saat ini mungkin harga tanah hanya Rp 500 ribu permeter persegi tapi ketika bandara selesai dibangun harga tanah bisa melonjak ratusan persen."