Mahasiswi UIN Yogya Ini Rela Dipecat Jika Dipaksa Buka Cadar

Dey (bercadar) saat memprotes larangan cadar UIN Yogyakarta.
Sumber :

VIVA – Kebijakan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, terkait larangan memakai cadar bagi mahasiswi, ternyata tak hanya jadi pergunjingan masyarakat luar kampus saja.

Di dalam kampus, kebijakan ini juga menuai protes dari para mahasiswa dan mahasiswi. Bahkan, seorang mahasiswi bercadar bernama Dey Mudrikah, dengan beraninya menyatakan rela dipecat dari UIN jika pihak rektorat memaksanya melepas cadar.

"Lebih baik mundur dari pada dipaksa melepas cadar," kata Dey saat menggelar teatrikal menolak larangan cadar di UIN, Jumat, 9 Maret 2018.

Menurut Dey, meski rela dipecat. Tapi dia akan mengikuti program pembinaan dan konseling yang diberikan pihak UIN. Jika memang dirinya diundang. "Akan kami sampaikan pemikiran-pemikiran kami," kata Dey.

Dalam menggelar aksi penolakan itu, Dey ditemani tiga mahasiswa. Dalam aksinya, mereka mengisi aksi dengan membacakan butir-butir Pancasila.

Sementara itu, menurut Anam yang bertindak sebagai koordinator aksi, rektorat tidak berhak menghakimi mahasiswi bercadar hanya karena penampilan.

"Banyak di antara kami yang mengenakan cadar tetapi Pancasilais dan cinta NKRI," kata Anam.

Diketahui, UIN mengeluarkan kebijakan larangan mahasiswi bercadar sesuai dengan aturan surat resmi dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018, dan kesepakatan bersama para mahasiswi bercadar tersebut. Kesepakatan telah tertuang dalam salah satu persyaratan ketika mahasiswi itu pertama kali masuk dan berkuliah di UIN.

Baca: Selain Mahasiswi Bercadar, UIN Yogya akan Pecat Dosen HTI