Polri: Produsen Hoax SARA adalah MCA dan Eks Saracen
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Polisi menyebut ada keterhubungan antara kelompok Muslim Cyber Army atau MCA dan beberapa bekas anggota komunitas Saracen, dalam menyebarkan informasi bohong atau hoax yang bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan.
Berdasarkan penyelidikan dan penindakan terhadap 92 kasus hoax provokatif sepanjang 2018, ditemukan kaitan antara MCA dengan Saracen. Mereka bekerja sama melalui dunia maya untuk menyebarkan hoax, terutama seputar kasus penyerangan terhadap pemuka agama dan isu kebangkitan PKI.
“Ada kelompok yang namanya United MCA. Akun Facebook grup ini yang rutin memproduksi dan memviralkan info hoax,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Fadil Imran, dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa malam, 6 Maret 2018.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap orang-orang MCA yang ditangkap, mereka mengakui berhubungan dengan bekas anggota Saracen. “Setelah dianalisis, kelompok ini terhubung: MCA dan eks Saracen; di udara (baca: dunia maya) terhubung.”
Kelompok MCA pun, kata Fadil, terdiri dari beberapa divisi dengan tugas masing-masing, di antaranya bertugas memviralkan info hoax melalui media sosial, melumpuhkan atau mematikan akun lawan, dan mengajari atau mendidik calon anggota pasukan siber.
“Ada yang bagian mengajari; transfer of knowledge. Itu yang di dalam yang disebut kelompok Pasukan Tempur MCA,” kata Fadil.