Abu Tholut: Teror pada Pemuka Agama Bukan Kebetulan

Bekas dedengkot Jemaah Islamiyah, Musthofa alias Abu Tholut, saat ditemui di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah di Semarang pada Kamis, 1 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Bekas dedengkot Jemaah Islamiyah, Musthofa alias Abu Tholut, mencurigai ada kelompok yang mendesain aksi-aksi penyerangan terhadap pemuka agama akhir-akhir ini.

"Kalau melihat gejalanya, kok kayaknya itu bukan suatu kebetulan. Kan modusnya sangat mirip, " kata Abu Tholut saat ditemui di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah di Semarang pada Kamis, 1 Maret 2018.

Dia mengamati kesamaan modus operandi teror itu, di antaranya pelaku yang seolah tiba-tiba gila begitu ditangkap aparat atau masyarakat. Pelakunya pun selalu memakai senjata tajam dan sasarannya tokoh agama. 

"Inilah yang perlu ditelusuri. Bagi saya, kasus-kasus orang gila yang meneror tokoh agama dan gereja harus diusut oleh aparat Kepolisian. Harus diungkap cepat pelakunya, motivasinya," kata eks Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah kawasan Aceh dan Sumatra Utara itu.

Pria yang keluar penjara sejak 20 Oktober 2015 itu sangat yakin pelakunya telah didesain sedemikian rupa oleh pihak tertentu. Ia pun mendesak polisi segera mengungkap aktor di balik penyerangan-penyerangan itu agar tak berdampak ketidakpercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. 

Dia mengingatkan, masyarakat bisa mengambil tindakan sendiri di luar hukum kalau mereka tak lagi percaya pada aparat. "Bisa lebih sadis dampaknya. Misalnya, kejadian belum lama ini gara-gara nyolong kotak amal, pelakunya dibakar hidup-hidup," ujarnya.