Novel Belum Tumbang
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Penyidik utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dijadwalkan pulang ke Indonesia, Kamis, 22 Februari 2018. Setidaknya sebelas bulan sudah Novel menjalani pengobatan di Singapura.
Mata Novel belum sepenuhnya pulih. Begitu pun siapa yang telah mencelakai Novel dengan air keras, juga masih buram.
"Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini," ujar Novel dalam sebuah video singkat yang diunggah ketua PP Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak di Twitter, Rabu, 21 Februari 2018.
Hampir setahun lalu, Novel tersungkur usai dua pria bermotor menyiramkan air keras ke wajahnya. Itu terjadi tak lama setelah KPK mencekal Ketua DPR Setya Novanto untuk keluar negeri.
Novel memang tengah menyidiki mega skandal korupsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik. Namun siapa nyana, Novel lebih dahulu dijegal.
Air keras yang sengaja ditaruh dalam cangkir merusak matanya. Tak ada kekerasan lain yang dialami Novel. Pelaku sepertinya memang sengaja ingin Novel menderita.
Penyelidikan kasus ini pun merangkak lamban. Polisi sebagai mantan korps Novel sejak lulus Akpol tahun 1998, terkesan 'tiarap'. Maklum KPK dan Polri memang punya masalah pelik beberapa tahun lalu.
Dan Novel sebagai figur utama itu. Jadi maklum, Presiden Joko Widodo sampai memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk serius mengusut masalah yang menimpa Novel.
Sejauh ini, kepolisian sudah merilis empat sketsa wajah pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Seluruhnya pun dincatumkan dalam Daftar Pencarian Orang.
Namun demikian, karena kasus ini telah berjalan sebelas bulan. Kerja kepolisian pun tetap menuai kecaman. "Polisi tetap melakukan penyidikan, tidak pernah mundur, tetap bekerja," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Rabu, 21 Februari 2018.
Di luar itu, Novel Baswedan menjadi sosok pejuang antikorupsi yang membanggakan. Kepulangannya ke Indonesia menjadi bukti bahwa Novel belum tumbang.