Kepala Produksi ANTV Berbagi Kiat Menjadi Pranatacara TV
- VIVA/Solihin
VIVA – Kelly Da Cunha, General Manager Produksi ANTV, berbagi ilmu kepada para mahasiswa dalam forum Viva Youth Festival di kampus Universitas Padjajaran di Bandung pada Rabu, 21 Februari 2018. Kelly adalah kreator program variety show Pesbukers dan reality show Karma.
Dia juga memberikan resep sederhana kepada peserta yang tertarik menggeluti profesi pranatacara televisi atau host di dunia kepenyiaran. Pertama-tama, katanya, seorang pranatacara haruslah memahami dan menguasai konten yang akan disampaikan dalam sebuah acara, program berita ataupun hiburan.
Seorang host yang sudah menguasai materi pastilah tampak rileks saja ketika memandu acara; sebaliknya, jika tak memahami tentu akan tegang. "Jadi, kalau terlihat ada host enteng bawainnya, itu bukan enteng, tapi dia paham," ujarnya.
Kedua, pemilihan gaya bahasa yang akan digunakan. Bahasa untuk program berita tentulah berbeda dengan bahasa untuk program gosip atau bincang-bincang dengan selebritas. Program berita atau bincang-bincang tentang politik menuntut gaya bahasa yang formal, sementara program hiburan mestilah disampaikan dengan bahasa yang lebih populer.
Ketiga, riset untuk bekal pengetahuan. Seorang host, kata Kelly, wajib membekali diri dengan pengetahuan yang memadai tentang materi yang akan disampaikan. Pengetahuan itu bisa didapat melalui riset sederhana, misalnya, sekadar untuk memilah dan memilih informasi yang sesuai fakta dengan isu atau rumor belaka.
"Ada (bencana) banjir atau ada gosip artis, itu harus dipelajari. Ada (informasi) belum tentu benar; ada yang baru gosip, ada yang perlu disamarkan," katanya.
Resep terakhir ialah membangun relasi dengan narasumber. Aspek koneksi alias jaringan dengan sumber-sumber utama berita, menurut Kelly, sangat penting. Sekurang-kurangnya untuk mengonfirmasi apakah sebuah informasi yang beredar di masyarakat dipastikan benar atau bohong.
"Lalu berdiskusi dengan narasumber, harus berkenalan. Kemudian siapkan kata dengan joke-joke (lelucon) segar. Itu tergantung programnya. Kalau news mungkin enggak perlu joke-joke, tapi kalau entertainment boleh," ujarnya. (ase)