Evaluasi Proyek Infrastruktur, Kementerian PU Butuh Waktu

Tiang Pancang yang Roboh di Tol Becakayu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Konstruksi tiang pembangunan jalan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu, atau Becakayu di Jakarta Timur, ambruk pada Selasa dini hari, 20 Februari 2017. Insiden ini menyebabkan sebanyak tujuh orang pekerja mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis H. Sumadilaga mengatakan, robohnya konstruksi tersebut diakibatkan kegagalan pengecoran. Sehingga, terhadap pengerjaan proyek tersebut masih dilakukan evaluasi.

"Itu terjadi kegagalan dari pengecoran, kalau bahasa kita itu cetakan, pier hard, yang tidak mampu menahan, sehingga dia merosot ke bawah. Sedang dievaluasi di komite kecil komite keselamatan konstruksi," kata Danis dalam acara Kabar Petang tvOne, Selasa 20 Februari 2018.

Danis menambahkan, ada beberapa hal yang akan dievaluasi terkait ambruknya konstruksi tersebut. Salah satunya yakni bagian cetakan kepala tiang pancang dan kekuatan pada bagian penjepit barnya.

"Ya, itu kan ada cetakan (kepala tiang pancang) gantung, hanging formwork kekuatan bergantung penjepit bar-nya kita lihat, apakah pemasangannya? Apakah jumlah pemasangannya? Sedang kita evaluasi," ujarnya

Terkait berapa lama waktu evaluasi, Danis belum dapat menjawabnya secara pasti. Menurutnya, lamanya waktu evaluasi tergantung dari pada resiko dan masalah yang terjadi di setiap proyek pembangunan.

"Seperti kalau tol Becakayu terkait pemasangan pier hard saja kepala tiang, tapi di beberapa proyek di Cikampek itu ada yang mengangkat 2.600 balok baja yang rata-rata beratnya 75 ton. Ini butuh evaluasi beberapa lama. Ada yang hanya beberapa hari, ada yang hitungan minggu atau sebulan, tergantung jenis complicated yang ada," ujarnya

Terkait insiden yang baru saja terjadi di proyek tol Becakayu, Danis mengatakan, telah meminta keterangan dari Waskita selaku kontraktor. Keterangan yang diberikan oleh Waskita itu, nantinya akan dijadikan bahan bagi pihaknya untuk melakukan investigasi.

"Siang tadi, mereka sendiri baru pers rilis, baru cerita kronologis, kami dari komite keselamatan konstruksi ingin menginvestigasi apa yang terjadi, kita sedang kumpulkan bahan," ujar Danis

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk melakukan penghentian sementara atau moratorium pengerjaan proyek-proyek infrastruktur, khususnya yang memiliki konstruksi di atas atau melayang (elevated). 

Perintah ini dikeluarkan merespons kembali terjadinya kecelakaan dalam pengerjaan proyek infrastruktur. Yang terbaru pagi ini, konstruksi beton di atas tiang pancang jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jakarta Timur Roboh dini hari tadi.

"Ya (moratorium). Tadi pagi saya sudah sampaikan ke Kementerian PUPR, pengawasanya agar diperketat. Terutama, konstruksi-konstruksi di atas (elevated), memerlukan pengawasan yang lebih ketat lagi," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa.