KPK: Bupati Subang Diduga Terima 8 Kali Uang Suap

Bupati Subang Imas Aryumningsih
Sumber :
  • syaefullah/VIVA.co.id

VIVA – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah mengatakan, transaksi suap kepada Bupati Subang Imas Aryumningsih diduga telah dilakukan delapan kali. Suap itu terkait izin pendirian pabrik di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Diduga sejak pertengahan tahun 2017 pemberian uang terhadap perantara secara bersama-sama sudah terjadi hingga sekitar delapan kali, termasuk penerimaan terakhir yang ditangkap KPK. Total dugaan penerimaan adalah Rp1,4 miliar," kata Febri saat dikonfirmasi Kamis, 15 Februari 2018. 

Sementara Imas mengaku, tidak menerima sepeser pun uang dalam perkara pengurusan perizinan di daerah Subang, Jawa Barat. Dia  kaget dengan penangkapan yang dilakukan tim KPK.

"Tidak ada sama sekali, benar sumpah demi Allah saya tidak terima uang apapun," kata Imas di kantor KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Februari 2018.

Sebelumnya, Imas bersama Kabid Perizinan Pemkab Subang Asep Santika dan seorang dari pihak swasta bernama Data diduga menerima uang suap dari Miftahuddin dari PT ASP. Suap diberikan agar Imas memberikan izin pembangunan pabrik senilai Rp1,4 miliar.

Dalam operasi senyap ini, tim KPK menyita uang sebesar Rp337.378.000 yang berasal dari beberapa orang.

Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, total commitment fee lebih dari itu. "Diduga commitment fee awal antara pemberi dengan perantara adalah Rp4,5 miliar, sedangkan dugaan commitment fee antara bupati ke perantara adalah Rp1,5 miliar," katta Basaria.

KPK menduga uang yang diterima akan digunakan Imas untuk kepentingan kampanye dalam Pemilihan Bupati Subang 2018 mendatang. Imas diketahui kembali maju dalam Pilbup Subang bersama Sutarno yang merupakan pensiunan TNI AU. Keduanya, diusung koalisi Partai Golkar dan PKB. 

Selain uang, Basaria menjelaskan, Imas juga menerima fasilitas lainnya terkait pencalonannya tersebut. Salah satunya berupa sewa mobil Toyota Alphard. "Bupati juga menerima fasilitas terkait pencalonannya tersebut antara lain berupa pemasangan baliho dan sewa kendaraan (mobil Toyota Alpahard) untuk kebutuhan kampanye," kata Basaria. (one)