Kapolri Minta Penyerang Gereja Diberikan Perawatan Terbaik
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Suliono (22), pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, saat ini masih terbaring di rumah sakit, guna mendapatkan perawatan kesehatan. Ia dirawat, lantaran mendapat luka tembak saat diamankan pihak Kepolisian.
Atas tindakan tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengapresiasi anggota Kepolisian yang berhasil melumpuhkan pelaku tanpa menghilangkan nyawa.
"Kasus Yogya kemarin, saya apresiasi tinggi pada anggota Kepolisian yang cepat datang ke TKP (tempat kejadian perkara), bersama dengan jemaat gereja yang berhasil melumpuhkan tersangka dalam keadaan hidup. Pelaku hanya terkena tembakan bagian kaki. Ini bagus dilumpuhkan," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Senin 12 Februari 2018.
Ia pun memerintahkan jajarannya, khususnya Kapolda Yogyakarta, untuk memberikan perawatan kesehatan terbaik kepada pelaku. Hal ini dimaksudkan untuk mendalami dan mengorek informasi dari pelaku.
"Saya sudah perintahkan Kapolda Yogya berikan perawatan kesehatan terbaik, agar yang bersangkutan hidup dan bisa dikorek informasi dari yang bersangkutan," ujar Tito.
Mengenai informasi apakah pelaku berafiliasi dengan jaringan kelompok teror atau bekerja sendiri (lone wolf), mantan Kapolda Metro Jaya ini belum dapat memastikannya.
"Persoalannya apakah bekerja sendiri lone wolf, atau bagian dari jaringan ini sedang dikembangkan. Sedang dikejar terus oleh tim Mabes Polri dan Polda bergabung. Saya juga sudah minta teman-teman instansi intelijen lain membantu," kata Tito.
Peristiwa penyerangan Gereja Santa Lidwina, Yogyakarta terjadi pada Minggu 11 Februari 2018 sekitar pukul 07.30 WIB pagi.
Pelaku yang membawa senjata tajam masuk ke dalam gereja dan melakukan penyerangan terhadap jemaat yang sedang melaksanakan ibadah. Akibat kejadian ini, ada empat korban terluka di antaranya seorang pastor, dua jemaat, dan satu anggota Kepolisian.