Sopir Sempat Keluhkan Kondisi Bus Sebelum Tanjakan Emen

Bus pariwisata yang terguling di tanjakan Emen, Subang.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA –  Sebuah kecelakaan bus pariwisata Premium Fassion terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Akibat kejadian ini, puluhan orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan ini disebabkan bus bernomor polisi F 7959 AA mengalami rem blong.

"Sementara dari hasil olah TKP selama tiga jam di lokasi masih melakukan pendalaman. Dari hasil keterangan sang sopir memang ada kendala remnya. Blong. Kita juga memastikan awal kejadian sampai paska mobil terbalik," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono kepada VIVA, Minggu, 11 Februari 2018.

Ia melanjutkan, sang sopir bernama Amirudin saat ini sudah dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut, sang sopir mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus) bahwa ada masalah di bagian rem.

"Sopir sudah menyampaikan pada saat di Lembang dan mau turun bahwa ada masalah di bus-nya," ujarnya.

Sang sopir pun sempat berhenti di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan. Lebih lanjut, melalui mekanik di manajemen sang sopir yang tidak mempunyai keahlian di bidang mesin, hanya disarankan untuk mengakali masalah tersebut.

"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut. Tapi tak direspons oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," katanya.

Atas fakta tersebut, pihak kepolisian akan memanggil pihak manajemen untuk dimintai keterangan. Ia pun enggan berspekulasi apakah unsur pembiaran atau kelalaian dari pihak manajemen. Saat ini, status sang sopir pun sudah ditetapkan tersangka.

"Ya nanti kami periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka. Kami mendalami lagi semua pihak, termasuk manajemen dan pihak lainnya yang terlibat," ucapnya.

Lebih lanjut, masih pengakuan sang sopir bahwa kendaraan dari berangkat hingga ke Lembang tidak ada masalah. Namun, saat hendak pulang ia pun mengeluhkan kondisi bus lantaran kondisi jalan yang ditempuh adalah turunan.

"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujarnya.

Sebelumnya, insiden maut ini terjadi pada Sabtu 10 Februari 2018 sore hari. Pada saat itu bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat, Tangerang Selatan mengarah dari arah Bandung ke Subang.

Saat di tanjakan Emen, bus melaju tak terkendali hingga menabrak sepeda motor bernomor polisi T 4382 MM yang kemudian kembali menabrak tebing sebelah kiri jalan hingga terguling di bahu jalan.

Akibat kejadian ini, sebanyak 27 orang tewas dan lainnya mengalami luka. Seluruh korban tewas saat ini sudah dievakuasi dan dibawa ke keluarganya masing-masing. Untuk korban luka-luka masih dalam tahap perawatan di beberapa rumah sakit. (ase)