Keuskupan Katolik Semarang Sampaikan Pesan Damai

Jemaat Gereja di Sleman usai aksi penyerangan.
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA –  Penyerangan yang dilakukan Suliyono warga asal Banyuwangi, Jawa Timur terhadap umat katolik tang sedang menjalankan misa minggu pagi 11 Desember 2018 di gereja St Lidwina Kabupaten Sleman Yogyakarta tak hanya menyebabkan jatuhnya lima korban termasuk pastor yang sedang memimpin misa. Sejumlah barang yang ada di gereja juga turut rusak akibat sabetan pedang milik pelaku.

Paska kejadian penyerangan umat katolik yang sedang menggelar Misa pada Minggu pagi, pimpinan umat Katolik Keuskupan Agung Semarang memberikan tanggapan dan pesan damai kepada umat Katolik di Yogyaasih, dibawah naungan Keuskupan Agung Semarang.

Dalam pesan damainya Uskup Agung Semarang Mgr. Rubyatmoko menggunakan bahasa jawa halus yang isinya sebagai berikut :

"Para Romo lan para kadang ingkang kula tresnani. Berkah Dalem. Mangga ngadhepi kahanan ing ngayojakarta kanthi manah ingkang adhem. Sampun ngantos umat lan masyarakat sami papudon tanpa jluntrung. Ugi sampun ngantos pasamuwan suci diedu kaliyan pemerintah.

Pramila kula ngajak Panjenengan sedaya kangge lerem manahipun. Maturnuwun lan berkah Dalem."

Jika diterjemahkan, artinya adalah, "Para Romo dan umat yang saya cintai. Berkah Tuhan. Mari menghadapi kenyataan di Yogyakarta dengan hati yang dingin. Jangan sampai umat katolik dan masyarakat bertengkar tanpa ada tujuannya. Dan jangan sampai umat katolik diadu dengan pemerintah. Oleh karena itu saya mengajak umat katolik semua untuk untuk menahan diri. Trimakasih dan Berkat Tuhan".

Sementara itu Kapolda DIY, Brigjen Ahmad Dofiri mengatakan pelaku yang tertembak anggota kini kondisinya cukup parah sehingga belum bisa dimintai keterangan.

“Tentang motif, jangan berspekulasi dulu. Pelaku kondisinya masih kritis, jadi belum bisa ditanyai. Tunggu penyelidikan lebih lanjut,” kata Ahmad.

Menurut Kapolda DIY mengatakan, peristiwa yang terjadi Minggu sekitar 07.30 WIB, berawal ketika Suliyono masuk gereja melalui pintu barat gereja untuk kemudian menyerang seorang jemaat bernama Martinus Parmadi Subiantoro dan melukai bagian punggung.

Pelaku kemudian menyerang Romo Prier yang sedang memimpin misa dan seorang jemaat, Budi Purnomo, yang ketika itu masih berada di gereja.

Kepala belakang Romo Prier terluka, sedangkan Budi mengalami luka pada kepala bagian belakang dan leher.

Beberapa saat setelah kejadian, polisi Aiptu Munir dari Polsek Gamping, masuk gereja dan mencoba bernegosiasi agar Suliono menyerahkan diri. Tapi dia malah menyerang Aiptu Munir sehingga tembakan peringatan pun dikeluarkan oleh Munir. Tak menggubris dengan tembakan peringatan petugas melumpuhkan dengan dua kali tembakan arah pelaku.

"Pelaku ditembak  dua kali namun dipastikan masih hidup dan dalam penanganan medis," ujarnya.