Istana Puji TNI AL yang Gagalkan Penyelundupan Sabu 1 Ton
- Istimewa
VIVA – Keberhasilan TNI Angkatan Laut dalam menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat satu ton mendapat pujian dari pihak Istana Kepresidenan.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, hal yang telah dilakukan TNI AL tersebut adalah suatu langkah baik dan patut dibanggakan oleh bangsa ini.
TNI AL menggagalkan penyelundupan sabu seberat satu ton, yang dibawa oleh kapal Sunrise Glory berbendera Singapura, yang dinakhodai oleh Chen Chung Nan. Kapal itu ditangkap oleh satuan patroli TNI AL di perairan Selat Philip, provinsi Kepulauan Riau, Rabu 7 Februari 2018, sekitar pukul 14.00 WIB.
“Saya sangat bangga terhadap TNI AL, khususnya para prajurit di Pangkalan Angkatan Laut Batam di bawah komando Kolonel (Laut) Iwan Setiawan. Kapal Patroli KRI-Siguro-864, langsung bertindak sigap dan waspada, ketika terdeteksi adanya kapal berbendera asing sedang melakukan aktivitas melanggar hukum di perairan perbatasan Singapura dan Indonesia di kawasan Batam,” ujar Moeldoko, dalam siaran pers yang diterima VIVA, Sabtu 10 Februari 2018.
Saat KRI-Siguro-864 mendekati kapal penyelundup tersebut. Memang, tidak ada dokumen resmi sebagai kapal untuk pelayaran internasional. Bahkan, identitasnya berganti-ganti, yakni KM Phantom Ship, lalu pernah juga menggunakan identitas KM Sun De Man-66.
Saat ini, katanya, masih ditelusuri juga apakah kapal ini termasuk melakukan kejahatan illegal fishing di perairan Indonesia.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, hal yang dilakukan oleh TNI AL dengan menggagalkan penyelundupan narkoba itu sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo. Bahkan, Moeldoko mengingatkan kembali, dalam pesannya Presiden Jokowi selalu tegas terhadap kejahatan narkoba termasuk bila perlu pelaku tembak di tempat.
"Presiden Jokowi sudah menunjukkan ketegasan dalam masalah narkoba ini. Termasuk, pada awal pemerintahannya, ketika menghadapi kasus hukuman mati pengedar narkoba asal Australia. Beliau juga mengingatkan, setiap harinya kurang lebih 50 anak bangsa mati sia-sia akibat mengonsumsi narkoba,” kata Moeldoko.