Beginilah Prosesi Pemakaman Raja Pagaruyung
VIVA – Ribuan pelayat mengiringi jenazah Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung, Rajo Sutan Muhammad Taufik Thaib Tuanku Mudo Mangkuto Alam ke peristirahatan terakhir di Pandam Perkuburan Kaum Istano Silinduang yang berada di kawasan situs cagar budaya Makam Tuan Gadih di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Tak hanya warga dan keluarga Istana Silinduang yang merasakan duka mendalam atas mangkatnya sang Raja, namun raja-raja nusantara juga ikut merasakan duka dan kehilangan sosok yang dikenal arif, cerdas dan memiliki daya ingat yang luar biasa itu.
Bahkan sejumlah utusan dari kerajaan di Malaysia, yang turut hadir dalam prosesi adat penyelenggaraan jenazah, tak kuasa menahan kesedihan. Seperti Datuk Seri Abdul Jalil Bin Ninggal dari Kuala Lumpur.
"Saya sangat merasa kehilangan. Beliau sangat baik, terutama dalam menjaga hubungan antara Minangkabau dengan Malaysia,"kata Datuk Seri Abdul Jalil, Jumat 2 Februari 2018
Di mata Datuk Seri Abdul Jalil, sosok Rajo Sutan Muhammad Taufik Thaib tak semata sebagai sahabat dan kerabat. Namun juga sebagai penasehat. Sangat banyak ilmu dan wejangan yang diperoleh dari almarhum.
FOTO: Cucu Raja Pagaruyung melemparkan uang logam.
Usai dimandikan dan di salatkan di Istano Silinduang, jenazah Rajo Sutan Muhammad Taufik Thaib kemudian dilepas secara adat menuju pemakaman. Mulai dari anak tangga Istano Silinduang hingga pintu masuk pandam perkuburan, ruas jalan yang dilalui iringan jenazah dilapisi kain putih.
Tak hanya itu saja, di atas keranda jenazah almarhum diusung juga ada anak kecil yang duduk tepat di ujung keranda. Selama perjalanan menuju pemakaman, sang anak yang diketahui merupakan cucu dari almarhum, melemparkan uang koin dan uang kertas sebagai simbol iman tak dapat dibeli dan amal dapat dibayar.
Diketahui, Rajo Sutan Muhammad Taufik Thaib yang merupakan raja di Kesultanan Minangkabau Pagaruyuang Darul Qoror yang berpusat di Kabupaten Tanah Datar, meninggal dunia pada, Kamis malam 1 Februari 2018 sekira pukul 19.55 WIB,di RSUP M Djamil Padang akibat adanya penyumbatan darah di kepala. Ia juga sempat dirawat selama 20 hari.
Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Siti Rahmah Oesman serta dua orang anak yakni, Sutan Emir Hidayat dan Sutan Arif Budimansyah.