Serunya Suasana Pemantauan Gerhana Bulan di Berbagai Daerah
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Fenomena Gerhana Bulan Total menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Sejumlah daerah menggelar acara pemantauan bersama yang membuat suasana kota terlihat lebih ramai dari biasanya. Berdasarkan pantauan VIVA, berikut suasana pemantauan Gerhana Bulan Total di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Sumatera Selatan
Pengamatan Gerhana Bulan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang. (VIVA/Aji YK Putra)
Fenomena Gerhana Bulan Total yang terjadi sekitar pukul 20.29 WIB membuat ribuan warga di Palembang, Sumatera Selatan menjadi penasaran untuk melihat kejadian tersebut.
Pemerintah setempat pun menyiapkan tiga lokasi pemantauan, yakni di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), serta Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang. Pantauan di lapangan, taman TPKS yang semula sepi, kini diramaikan ribuan warga serta mahasiswa untuk melihat fenomena langka yang disebut Super Blue Blood Moon.
Pihak BMKG juga menyiapkan satu alat teleskop untuk melihat fenomena Super Blue Blood Moon dari jembatan di TPKS. Menurut BMKG, cuaca di Palembang sangat bersahabat. Fenomena Super Blue Blood Moon akan terlihat secara sempurna.
"Berdasarkan citra radar pukul 17.00 WIB, wilayah Sumsel cerah berawan. Hanya di sekitar Muara Telang terdapat awan konvektif. Cuaca sangat bersahabat untuk memantau Gerhana Bulan Total," kata M Irdham kepala BMKG Stasiun Kenten Palembang.
Sementara itu, Ayu (20) salah satu warga dari Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan sengaja datang ke Palembang, untuk melihat fenomena ini.
"Penasaran mau lihat gimana penampakannya. Katanya sih bulan jadi warna merah. Ke sini sama temen tiga orang," kata Ayu.
Aceh
Salat Gerhana di Aceh. (VIVA/Dani Randi)
Ratusan warga memadati halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh, untuk bisa menyaksikan fenomena alam Gerhana Bulan Total melalui teleskop yang disediakan.
Warga juga rela mengantre untuk bisa menggunakan 10 teleskop. Di sela menunggu fenomena ini, warga menunaikan salat Isya yang disambung dengan salat gerhana bulan. Salat tersebut diikuti oleh ratusan warga.
Salat Khusuf itu juga dilakukan di beberapa masjid yang ada di Banda Aceh, sebagaimana imbauan Kepala Kementerian Agama Wilayah Aceh, Daud Pakeh.
"Ini salah satu kebesaran Allah. Kita baru pertama kali melaksanakan salat ini," kata Ustaz Saifullah Yunus yang menjadi khatib dalam salat Khusuf itu.
VIVA sempat melihat proses gerhana bulan total yang tertutup awan tipis. Selanjutnya awan menutup keseluruhan penampakan bulan. Namun, saat gerhana total, Bulan nampak sedikit kemerahan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Zakaria mengatakan, berdasarkan pengamatan dari citra satelit Himawari, sejumlah tempat di Aceh saat ini terlihat cerah berawan. Hanya beberapa daerah seperti di Aceh Jaya, Aceh Singkil, dan Aceh Tenggara yang terdapat sel awan Comulonimbus.
"Maka dari itu kami memprediksikan di sebagian besar wilayah Aceh dapat diamati gerhana Bulan termasuk Banda Aceh, Sabang, sebagian Aceh Besar bagian utara," kata Zakaria kepada wartawan di Banda Aceh, Aceh, Rabu, 31 Januari 2018.
Sumatera Barat
Pengamatan Gerhana Bulan di Jam Gadang. (VIVA/Andri Mardiansyah)
Ratusan pengunjung Jam Gadang sudah hadir sejak pukul 16.00 WIB, tak lama setelah petugas Stasiun Geofisika Padang Panjang melakukan persiapan pengamatan dan pemantauan gerhana Bulan.
BMKG sengaja menjadikan objek wisata Jam Gadang sebagai pusat pemantauan dan pengamatan gerhana bulan di Sumatera Barat, karena di sanalah objek wisata unggulan yang banyak dikunjungi wisatawan.
Selain dapat menyaksikan secara langsung, para pengunjung juga dapat melihat melalui layar lebar dan teropong khusus yang sudah disediakan oleh Stasiun Geofisika Padang Panjang.
"Kawasan Jam Gadang ini selalu ramai dikunjungi. Selain dapat melihat langsung dari layar lebar, para pengunjung juga kami berikan kebebasan untuk bertanya seputar gerhana Bulan ini," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono, Rabu, 31 Januari 2018.
Berdasarkan pengamatan dan analisis, lanjut Rahmat, kontak pertama antara Bulan dan bayangan Bumi mulai pukul 17.49 WIB, sebagian mulai terjadi pada pukul 18.48 WIB. Gerhana total mulai pada pukul 19.51 WIB, puncak gerhana pukul 20.29 WIB, gerhana total berakhir pada pukul 21.08 WIB, gerhana sebagian berakhir pada pukul 22.11 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 23.09 WIB.
Pantauan di lapangan, hingga saat ini kawasan Jam Gadang masih dipadati para pengunjung. Bahkan semakin malam kian ramai. Pengunjung tidak hanya para wisatawan, namun juga warga setempat yang penasaran dan ingin melihat fenomena ini.