Masjid Agung Bandung Gelar Salat Gerhana Bulan Total
- NASA's Goddard Space Flight Center
VIVA - Menyambut fenomena gerhana bulan total, Masjid Raya Agung Bandung menggelar salat gerhana pada Rabu, 31 Januari 2018. Gerhana langka yang dikenal Super Blue Blood Moon terjadi pada pukul 19.52 hingga 21.08 WIB.
Sekretaris DKM Masjid Raya Bandung, Aos Sutisna, mengajak kepada masyarakat Bandung untuk datang sebelum salat gerhana dimulai, karena panitia sudah menyiapkan kegiatan lain.
"Akan dilaksanakan Ba'da Magrib, persiapan takbir dari sebelumnya. Jam 5 sore jemaah sudah mulai untuk persiapan," ujar Aos.
Pada pelaksanaan salat gerhana nanti, bakal dipimpin oleh H. Aang Zaenal Arifin dan khatibnya Prof. Dr. Rosihan Anwar, yang juga sebagai guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kapasitas Masjid Raya Agung bisa menampung sebanyak 14 ribu orang. Namun, Aos memperkirakan hanya sekitar 400 orang yang akan datang.
"Paling yang biasa salat magrib berjamaah ditambah jemaah dan singgahan diharapkan sih lebih banyak. Rata-rata 400an orang, kecuali kalau hari libur seperti Sabtu dan Minggu itu agak banyak," lanjutnya.
Aos mengatakan, ada makna yang diambil dengan terjadinya fenomena gerhana bulan total. Kejadian itu sebagai tanda kebesaran Allah yang mengatur alam semesta.
"Ketika Matahari dan Bulan, Bumi beredar terus, kekuasaan Allah itu terus terpelihara dan tidak bertebaran. Tetapi, Allah memungkinkan saja dan suatu saat karena dengan kekuasaannya bisa saja yang biasanya stabil, bisa tidak stabil," ujarnya.
"Jadi intinya bagi kita adalah lebih memahaagungkan dan memahasucikan Allah sebagai Maha Pencipta, Maha Penguasa segalanya sehingga manusia harus sadar, manusia itu kecil. Makanya ketika kita banyak dosa perlu banyak memohon ampun, makanya itu dianjurkan untuk banyak istigfar memohon ampun pada Allah," katanya.