Difteri Kembali Renggut Korban Jiwa di Garut

Lobi ruang isolasi untuk pasien diduga terjangkit difteri pada Rumah Sakit Umum dr Slamet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu, 31 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Seorang lagi warga diduga terjangkit difteri meninggal dunia di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu 31 Januari 2018. Korban diketahui wanita bernama Maah, berusia 70 tahun.

Pasien meninggal setelah tiga hari dirawat intensif di ruangan isolasi di Rumah Sakit Umum  (RSUD) dr Slamet Garut. Korban awalnya dirawat di Rumah Sakit Pameungpeuk lalu dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut sejak 29 Januari.

Menurut Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSUD, dr Slamet, Een Suryani, Maah adalah satu di antara delapan pasien diduga terjangkit difteri yang dirawat sejak tiga hari lalu. Tetapi Maah didiagnosis menderita penyakit lain.

"Kita mendiagnosis (difteri) secara klinis; secara klinis kita nyatakan itu suspect difteri, karena ada sedo membran di tenggorokan," kata Een.

Jasad Maah dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Mekarmuti, Kabupaten Garut. Prosedur pemulangan jenazah lebih dahulu dilakukan oleh petugas rumah sakit untuk mencegah penyebaran virus difteri.

Kematian nenek Maah menambah daftar pasien meninggal dunia setelah didiagnosis terjangkit difteri. Total sudah lima pasien meninggal dunia sepanjang tahun 2018. Kasus difteri di Garut dilaporkan mencapai 17 kasus dan menyebar hingga 16 kecamatan. (ren)