Alasan Konyol Oknum Dokter yang Cabuli Calon Perawat

Ilustrasi dokter.
Sumber :
  • www.pixabay.com/jennycepeda

VIVA – Calon perawat yang menjadi korban pencabulan oknum dokter National Hospital, Surabaya, mengaku sempat dikonfrontir dengan pelaku, usai kejadian tak senonoh itu menimpanya. Didampingi organisasi profesi perawat, korban berinisial O itu awalnya menolak dipertemukan dengan pelaku.

Korban O sebelumnya mengalami pelecehan seksual oleh seorang oknum dokter berinisial R saat mengikuti tes kesehatan sebagai calon perawat di National Hospital pada 23 Agustus 2017 lalu.

"Ya baru itu saya ketemu (saat tes kesehatan). Sebelumnya saya tidak kenal beliau," kata O saat berbincang dengan tvOne, Sabtu, 27 Januari 2018.

Saat dipertemukan, reaksi pelaku seolah tak merasa bersalah atas perbuatannya itu. Meskipun dari organisasi profesi sudah menegaskan bahwa tidak ada standar operasi prosedur (SOP) tes kesehatan calon perawat, sampai menyuruh si calon menanggalkan pakaian dan merogoh alat vitalnya.

"Ditanya SOP dia tidak bisa menunjukkan. Alasan dia (pelaku), 'karena mba ini ada keputihan'. Lalu profesi saya bilang semua wanita di dunia ini satu banding sembilan pernah keputihan. Alasannya begitu sepele," ujar korban.

Ia menyayangkan pihak National Hospital yang terkesan tertutup dalam merespons peristiwa tersebut. Tidak memberikan penjelasan apakah pihak rumah sakit memberi sanksi terhadap oknum dokternya atau tidak.

"Pihak National Hospital menutupi, enggak ngomong, saya juga enggak tahu. Saya hanya minta keadilan," tegasnya.

Calon perawat berinisial O mengaku dilecehkan oknum dokter National Hospital, Surabaya, berinisial R saat menjalani tes masuk sebagai perawat.

Pelaku minta korban terlentang dan membuka baju saat menjalani tes kesehatan. Dada kliennya diremas-remas. Bukan hanya itu, pelaku juga meminta O membuka pakaian bawah dan merogoh bagian kemaluannya. Kasusnya kini dalam penyelidikan Polda Jawa Timur. (ase)