Semarang Jalin Kerja Sama dengan Dua Kota Utama Eropa

Rombongan Duta Besar negara-negara anggota Uni Eropa bertemu Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pada Rabu, 24 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Sebelas duta besar negara-negara anggota Uni Eropa berkunjung ke Kota Semarang, Jawa Tengah, selama dua hari pada 24-25 Januari 2018. Kunjungan rombongan itu salah satunya membahas kerja sama di bidang pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Rombongan bertemu langsung Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Mereka dipimpin Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, dengan membawa serta sebelas delegasi, antara lain Duta Besar Austria, Belgia, Kroasia, Denmark, Jerman, Yunani, Irlandia, dan Italia.

Menurut Guerend, kunjungan ke Kota Semarang memiliki dua dimensi khusus, yakni mendedikasikan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan hak para penyandang disablitas.

"Semarang merupakan satu dari dua kota di Indonesia yang terpilih bekerja sama dengan dua kota di Eropa, yakni Zagreb di Kroasia dan Seville di Spanyol. Program perkotaan ini dibantu Uni Eropa," kata Guerend pada Rabu, 24 Januari 2018.

Menurut Guerend, Semarang menjadi kota penting di Indonesia mengingat telah fokus pada pembangunan perkotaan berkelanjutan. Salah satunya lewat pengelolaan sampah menjadi energi, perubahan iklim, serta bidang pariwisata.

"Masyarakat Eropa juga banyak tinggal di perkotaan. Tantangan pekotaan ini kami bisa berbagi ke Kota Semarang. Begitu juga kami juga belajar dari Semarang," ujarnya.

Wali Kota Hendrar Prihadi menyambut baik kunjungan rombongan rombongan dubes Uni Eropa di kotanya. Menurut Hendrar, sejumlah negara Eropa selama ini telah berhubungan baik dengan kerjasama sister city di berbagai bidang dengan Semarang.

Ia menyebutkan, sejumlah kerja sama itu mulai dari pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang dengan bantuan hibah pemerintah Denmark. Lalu juga dengan Belanda dengan proyek pengendali banjir Folder Banger serta kerja sama penataan kawasan Kota Lama.

"Terkait penataan Kota Lama ini penting, karena bangunan Belanda itu peta asli ada di Belanda. Nanti akan diserahkan dalam waktu dekat untuk kita tata lebih baik lagi," kata Hendrar.

Pejabat yang akrab disapa Hendi itu mengaku, prinsip pokok kerja sama dengan Uni Eropa ialah upaya Semarang mengejar ketertinggalan untuk menjadi lebih baik.

"Paling mendesak adalah pariwisata. Kami beharap betul sepulang dari Semarang, para duta besar ini bercerita di negeri asalnya untuk datang ke Semarang dengan potensi wisatanya," kata Hendrar.

Selain bertemu Wali Kota, para dubes Eropa ini juga berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tentang perkembangan politik sosial dan ekonomi daerah. Rombongan juga akan berkunjung ke Kampung Pelangi di kelurahan Randusari serta berdiskusi panel tentang Urbanisasi Berkelanjutan di Universitas Diponegoro Semarang. (webtorial)