Gerindra Minta Usut Tuntas Penembak Pengawal Prabowo
- Repro Facebook
VIVA – Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, menyampaikan, pihaknya merasa prihatin dengan peristiwa penembakan pengawal Prabowo Subianto, Fernando Alan Josua Wowor. Dia berharap peristiwa ini jadi pelajaran, khususnya bagi para aparat penegak hukum.
"Bagi pihak-pihak yang mempunyai kewenangan dan kekuasaan atas senjata, ya harus lebih hati-hati. Institusi-institusi tersebut lebih selektif memberi kekuasaan senjata api agar tidak mudah digunakan untuk menembak orang," kata Riza di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.
Riza mengatakan, tugas aparat hukum adalah melindungi dan mengayomi masyarakat. Riza menyesalkan aparat bisa mudah menembak berdasarkan penyebab yang sepele.
"Tugas aparat hukum ya melindungi masyarakat, mengayomi masyarakat. Bukan sebaliknya justru menembak masyarakat. Kami prihatin dan menyesalkan. Apalagi kan diawali dengan hal yang sangat sepele, soal parkir. Sampai diketok-ketokkan senjatanya ke kader Gerindra. Itu kader ya, bukan ajudan ya," ujar Riza.
Dia memastikan, partai akan terus membantu untuk memproses kejadian ini ke ranah hukum. Riza berharap, dalam proses ini kepolisian ini bersikap objektif sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
"Kami minta aparat kepolisian bisa bersikap adil. Kami semua pihak, khususnya korban, keluarga korban mendapat perlakuan yang adil," kata Riza.
Sebelumnya, Fernando Alan Josua Wowor bersama beberapa rekannya terlibat cekcok dengan Briptu AR di lapangan parkir LIPSS Club, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu dini hari lalu. Akibat kejadian tersebut, Briptu AR mengeluarkan pistol dan menembakkannya ke arah Fernando.
Mengetahui hal tersebut, rekan-rekan Fernando diduga mengeroyok Briptu AR. Fernando yang juga kader Gerindra itu pun terkapar dan sempat dilarikan ke rumah sakit Vania untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawa Fernando tak tertolong setelah tiba di lokasi.