Penembak Ajudan Prabowo Pernah Jadi Pengawal Murad Ismail

Mantan Kepala Korp Brimob Polri, Irjen Murad Ismail.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA – Briptu AR, oknum anggota Brimob yang diduga menembak mati pengawal Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bernama Fernando Alan Josua Wowor pada Sabtu 20 Januari dini hari di sebuah tempat hiburan malam di Bogor, ternyata pernah menjadi ajudan mantan Kepala Korps Brigade Mobil, Irjen Pol Murad Ismail. Murad saat ini mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku di Pilkada 2018.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, Briptu AR memang menjadi ajudan Murad Ismail saat yang bersangkutan masih menjabat sebagai Kakorbrimob Polri.

"Saya tidak tahu sekarang. Dulu iya sebagai ajudan, pada saat Pak Murad jadi Kakorbrimob," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 22 Januari 2018.

Meskipun begitu, ia meminta masyarakat tidak mengaitkan permasalahan ini dengan politis dan menyangkutkannya ke instansi Polri. Setyo menambahkan, kejadian ini adalah murni permasalahan biasa.

"Tidak ada kaitannya apapun, ini tiba-tiba (mereka) saling tidak tahu. Tidak ada kaitannya dengan partai dan institusi polri. Jangan dibawa-dibawa. Ini murni kejadian biasa," katanya.

Sebelumnya, Fernando Alan Josua Wowor bersama beberapa rekannya terlibat cekcok dengan Briptu AR di lapangan parkir LIPSS Club, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu dini hari lalu. Akibat perkelahian tersebut, Briptu AR mengeluarkan pistolnya dan langsung menembakkannya ke arah Fernando.

Mengetahui hal tersebut, teman-teman Fernando langsung mengeroyok Briptu AR. Fernando yang juga kader Gerindra itu pun terkapar dan sempat dilarikan ke rumah sakit Vania untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya, nyawa Fernando tak tertolong setelah tiba di lokasi. (ren)