Tahun Lalu, Kasus Difteri di DKI Jakarta Naik 500 Persen
- ANTARA FOTO/Aji Styawan
VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku terkejut dengan kasus difteri yang terjadi di ibu kota. Tahun lalu, tercatat telah terjadi 109 kasus. Jumlah tersebut melonjak dibanding tiga tahun sebelumnya.
"Di Jakarta, ditemukan 109 kasus pada 2017. Padahal, tahun 2016 hanya 17, tahun 2015 hanya 10 kasus, 2014 sebanyak empat kasus. Lompatnya sangat tinggi," kata Anies di Kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Minggu 14 Januari 2018.
Adanya lonjakan tersebut, menurut dia, bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng oleh pemerintah daerah. Kasus difteri, kata Anies, harus ditangani secara luar biasa, lantaran kasus itu telah masuk dalam kategori kejadian luar biasa, atau KLB.
"Mulai Desember lalu, Dinas Kesehatan beserta jajarannya memprogramkan menjangkau 1,2 juta anak usia di bawah 19 tahun untuk mendapatkan imunisasi difteri. Fase kedua, 1,7 juta. Jadi, totalnya 2,9 juta yang dikebut, agar anak-anak kita mendapatkan vaksin difteri," ujarnya.
"Difteri ini membutuhkan respons yang masif dan cepat. Karena itu, kami berharap, totalnya yang bisa kami jangkau di fase ini adalah anak di bawah 19 tahun, totalnya 2,9 juta. Kalau di Jakarta, kami akan lakukan lebih masif lagi," kata dia.