41 Korban Babeh, Hanya 29 yang Diizinkan Ikut Terapi
- Sherly (Tangerang)
VIVA – Kondisi psikologis sebagian korban penyimpangan seksual dengan cara disodomi Wawan Sutiono (49) alias Babeh disebutkan mulai membaik.
Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak dan Perempuan (P2TP2A) Kabupaten Tangerang, Nadli Rotun mengatakan, sampai saat ini puluhan korban terus menjalani terapi dan trauma healing.
"Sudah membaik. Mereka mau berbicara dengan orang lain sekarang dan mulai ceria. Tidak seperti kemarin yang murung dan takut," ujar Nadli di Banten pada Selasa, 9 Januari 2018.
Ia mendata, ada sebanyak 29 anak yang saat ini melakukan pemulihan psikologis. Sementara 12 anak lainnya tidak diperbolehkan orangtuanya mengikuti trauma healing.
"Dari 41 hanya 29 yang ikut trauma healing. Sisanya masih tertutup dari pihak keluarga lantaran malu. Kalau diajak mereka bilang bisa mengatur anak mereka sendiri. Namun hal ini tidak menjadikan kita tak melakukan trauma healing pada anak-anak tersebut. Kita terus memberikan pengertian pada pihak keluarga pentingnya pemulihan psikologis ini," kata dia.
Diketahui, Babeh, pelaku yang diamankan pada 20 Desember 2017 melancarkan aksi dengan modus memiliki ilmu pintar ditambah ia pandai mengaji dikenal sebagai ustaz. Hal tersebut dimanfaatkan pelaku untuk menyodomi puluhan anak.
Perilaku menyimpangnya juga dilakukan karena sang istri tengah berada di Malaysia bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Perppu Nomor 1 tahun 2016 terkait hukuman kebiri kimiawi dan Undang Undang 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.