Film Tentang Sejarah Jakarta Akan Tayang di TV Nasional

Sandiaga menerima kunjungan Budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA – Selain dikunjungi Forum Ulama dan Habaib Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga disambangi Budayawan Betawi, Ridwan Saidi di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu 30 Desember 2017.

Dalam kesempatan itu, Ridwan Saidi mengatakan, ia menyampaikan pemikiran-pemikiran yang dia tulis mengenai Ibu Kota dan dituangkan dalam sebuah film dokumenter.

"Bapak Wagub tadi berbicara mengenai pemikiran-pemikiran yang sudah saya tulis mengenai Jakarta dan juga yang sudah saya buat rekamannya. Antara lain mengenai Husni Thamrin, di mana saat kematian Pak Husni, saya tampilkan dalam dokumenter," kata Ridwan di lokasi.

Film dokumenter itu, kata dia, nantinya berdurasi selama 30 menit dan terdiri dari 14 episode. Seluruh isi film bercerita mengenai sudut-sudut di Ibu Kota.

Kata Ridwan, usai pertemuannya dengan Sandiaga, diharapkan masyarakat bisa menonton film dokumenter yang bercerita tentang sejarah DKI Jakarta tersebut.

"Dalam film dokumenter saya menjelaskan, pelabuhan itu ada tiga. Pelabuhan pertama di Kali Adem, yang kedua di Pasar Ikan. Ketiga, yang sekarang dibangun pemerintah Hindia Belanda abad 19. Tetapi, masa kejayaan Jakarta itu pada Pelabuhan Pasar Ikan," ujarnya.

Sandiaga mengapresiasi masukan yang diberikan Ridwan Saidi. Ia mempertimbangkan, agar film dokumenter tentang sejarah Jakarta tersebut dapat tayang di media televisi nasional, atau di media sosial YouTube.

"Kalau di TV mainstream, kami harus kerja sama. Masukannya akan kami tampung. Kami mau lihat penggalan-penggalannya seperti apa," ujar Sandi.

Menurut dia, pendidikan budaya merupakan salah satu bidang yang menjadi fokus Pemprov DKI untuk membentuk mental dan spiritual warga Ibu Kota.

"Pendidikan budaya adalah salah satu yang akan kami fokuskan ke depan. Babe (panggilan khas Betawi untuk pria yang lebih tua usianya) juga mengingatkan, Pencak Silat boleh dibangun, tapi otak juga perlu diperhatikan. Kemungkinan tahun 2018 akan tayang," kata Sandi.