Soal Pasar Tanah Abang, Sandiaga Klaim Kemacetan Menurun
- Pemprov DKI
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim penataan kawasan Tanah Abang sejak pekan lalu berdampak pada berkurangnya laporan kemacetan di kawasan tersebut sebesar 56 persen.
Sandiaga menjelaskan data tersebut dihimpun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui aplikasi navigasi lalu lintas 'Waze'. Penurunan yang signifikan terjadi pada 23 Desember hingga 26 Desember di radius 1 kilometer dari Pasar Tanah Abang.
Pada Kamis 21 Desember, jumlah laporan kemacetan di area tersebut ialah sebesar 11.063 laporan. Jumlahnya perlahan menurun di hari-hari berikutnya. Pada Jumat 22 Desember, jumlahnya menjadi 6.418 laporan, pada Sabtu 23 Desember menjadi 3.040 laporan, dan Minggu 24 Desember menjadi 2.271 laporan.
Namun, dia mengakui jika data tersebut belum sepenuhnya valid karena evaluasi dilakukan di musim liburan.
Ia pun mengakui, penurunan itu dipengaruhu adanya libur Natal dan cuti bersama, sehingga jumlah kendaraan yang melintasi Tanah Abang pun berkurang. Menurutnya, perlu pengamatan yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang betul-betul merepresentasikan kondisi lalu lintas.
"Tapi belum bisa valid, karena kena libur. Nanti kita lihat setelah Januari," kata Sandiaga di Jakarta Smart City, Jakarta, Jumat 29 Desember 2017.
Laporan berdasarkan Waze tersebut juga menyebutkan tingkat kategori kemacetan sebelum dan sesudah penataan. Setelah penataan, angka kemacetan dengan kategori 'sedang' dan 'tinggi' meningkat dibanding sebelum penataan.
Untuk kemacetan kategori sedang, setelah penataan terdapat 725 laporan, sementara sebelum penataan terdapat 413 laporan.Untuk kemacetan kategori tinggi, sebelum penataan terdapat 1.625 laporan dan setelah penataan meningkat menjadi 2.238 laporan.
Sementara untuk kategori kemacetan yang tidak bergerak sama sekali, sebelum penataan terdapat 3.263 laporan dan setelah penataan menurun menjadi 2.355 laporan.
Sementara itu, Kepala UP Jakarta Smart City, Setiaji mengatakan, data tersebut berdasarkan satu kilometer dari titik sentral pasar Tanah Abang.
"Jadi waze ini ada pengguna waze melaporkam kondisi kemacetan dari level satu sampai lima. Level lima adalah stak artinya kendaraan berhenti. Di jakarta ada dua juta aktif menggunakan waze melaporkan kemacetan. Ada enam ribu laporan. Pengguna waze bisa lebih satu laporan," katanya.