Cerita Pedagang Nasi Goreng Dirampok Geng Jepang
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Sejumlah korban kebrutalan geng motor Jembatan Mampang alias Geng Jepang mulai berdatangan ke Polresta Depok. Kali ini, korban yang mengadu adalah pedagang nasi goreng.
Dia adalah pria berinisial M, pedagang nasi goreng di kawasan Limo, Depok. Dia mengaku telah dirampok kawanan geng motor beberapa waktu lalu. M yakin, mereka adalah Geng Jepang yang telah ditangkap Polresta Depok.
“Kalau lihat pisau yang digunakan sama persis pak, pas saya dirampok,” katanya pada penyidik Polresta Depok, Kamis 28 Desember 2017.
Peristiwa itu, lanjut M, terjadi malam hari. Pelaku berjumlah tiga orang dan menggunakan satu motor. Usia mereka rata-rata masih remaja, namun membawa senjata tajam jenis celurit dan pisau yang disimpan dalam pipa.
“Awalnya mereka pura-pura beli nasi goreng. Pas saya lagi masak, baru mau masukin daging, eh leher saya dikalungin celurit. Perut saya sebelah kiri juga ditodong pisau,” katanya.
Korban yang tak berdaya akhirnya hanya bisa pasrah ketika satu per satu barang berharganya dirampas pelaku. “Yang diambil telepon sama uang saya, sekitar Rp160 ribu. Itu yang di laci. Untung yang di kantong enggak diambil,” kata M.
Atas kejadian itu, M berharap pelaku yang kini telah tertangkap dapat dikenakan sanksi berat agar tidak ada lagi korban berikutnya.
Polisi telah menetapkan 12 anggota geng motor sebagai tersangka atas kasus kejahatan yang terjadi di kota tersebut. Polisi masih terus melakukan pengembangan untuk memburu pelaku lainnya yang diduga masih bersembunyi.
Lihat pengakuan ketua Geng Jepang yang akhirnya tobat di video ini.