Sabu Cair Buatan Diskotek MG Modus Baru Kelabui Polisi

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) memeriksa laboratorium pembuatan narkoba saat dilakukan penggerebekan di Diskotek MG, Jalan Tubagus Angke, Jakarta, Minggu (17/12).
Sumber :
  • ANTARA/Aprillio Akbar

VIVA – Kepolisian memastikan sabu-sabu hasil produksi pabrik narkoba di Diskotek MG International Club, Jakarta Barat merupakan modus baru para bandar. Ini agar mereka mudah mengedarkan barang haram itu.

Menurut Ahli Kimia Farmasi Badan Narkotika Nasional, Komisaris Besar Polisi Mufti Djusnir, sabu-sabu cair buatan Diskotek MG itu merupakan narkoba bentuk baru di Indonesia. 

"Sabu cair itu adalah modus baru. Belum pernah selama ini ada modus seperti itu," kata Mufti kepada VIVA, Kamis, 21 Desember 2017.

Para pelaku sengaja membuat sabu dalam bentuk cair agar mudah mengelabui petugas dan masyarakat. Karena, jika dilihat secara kasat mata, tidak akan ada yang menyangka kalau air itu adalah sabu-sabu.

"Kemungkinan karena ingin mengelabui istilahnya umum lah. Supaya, kalau kristal kan kelihatan. Oh, ini sabu ya? Tapi kalau bentuknya air mineral kan enggak ketahuan. Enggak kelihatan dengan kasat mata," katanya.

Pabrik sabu yang berlokasi di lantai tiga dan empat Diskotek MG digerebek BNN, pada Minggu, 17 Desember 2017. Cukup banyak sabu cair ditemukan di lokasi. Bahkan di lokasi juga ditemukan laboratorium khusus meracik narkoba.

Dalam penggerebekan itu, BNN mengamankan lima orang. Mereka masing-masing bernama Fadly selaku manajer diskotek, dan empat karyawannya,  Wastam, Ferdiansyah, Dedi Wahyudi dan Mislah.

Namun, pada Rabu 20 Desember 2017, pemilik pabrik dan koordinator pabrik bernam Samsul Anwar alias Awank menyerahkan diri ke BNN. (ren)