Dampak KLB Difteri, Sejutaan Anak Diimunisasi di Tangerang
- VIVA/Sherly
VIVA – Sebanyak 1,7 juta anak yang berada di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, Banten, diimunisasi pencegahan difteri secara serentak di 77 puskesmas. Semua anak berusia 1-18 tahun.
Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, sebanyak 600 ribu anak di Kota Tangerang dan 1,1 juta anak di Kabupaten Tangerang yang mengikuti imunisasi itu. Khusus di Kabupaten Tangerang, imunisasi difokuskan pada setiap fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan posyandu.
Imunisasi tidak diselenggarakan di sekolah-sekolah karena bertepatan dengan hari libur. Namun Dinas Kesehatan bekerja sama dengan manajemen sekolah-sekolah untuk mengajak murid-murid mereka serta orang tua dalam proses imunisasi itu.
Khusus di Kabupaten Tangerang, pemberian vaksin secara bertahap selama tiga kali penyelenggaraan dan dimulai pada Desember, dilanjutkan pada Januari, dan terakhir Juli.
"Kami minta juga orang tua ataupun murid jangan takut untuk imunisasi. Meskipun memang ada efeknya, seperti panas, tapi manfaatnya berkepanjangan," kata Hendra Tarmizi, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, pada Senin, 11 Desember 2017.
Pemberian vaksinasi di Kota Tangerang diselenggarakan di sekolah-sekolah dan puskesmas. Semua anak wajib diimunisasi. Jika tidak, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi, "dampaknya yang fatal hingga menyebabkan korban jiwa."
Difteri adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan akibat bakteri Corynebacterium diphtheriae. Ditandai gejala demam, batuk, flu dan sakit tenggorokan. Penyakit itu mampu menutup saluran pernapasan hingga berakibat kematian.
Kementerian Kesehatan pun menetapkan tiga provinsi di Indonesia, yakni, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, sebagai wilayah berstatus kejadian luar biasa atau KLB wabah difteri.