Mau Terapkan ERP, Pemprov DKI Kirim Tim ke Singapura
- Pemprov DKI
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan penerapan sistem electronic road pricing atau jalan berbayar di jalan-jalan protokol Ibu Kota harus bisa dimanfaatkan hingga 20 tahun ke depan. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu belajar tentang penerapan ERP yang sudah diterapkan di Singapura.
Pernyataan ini disampaikan Sandi usai membuka workshop bertema 'Knowledge sharing of Electronic Road Pricing (ERP): the success and problems of ERP Implementation' di Balai Kota, Selasa, 28 November 2017. Hadir juga Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar.
"Ini pelatihan untuk mempersiapkan diri menerapkan ERP pada 2019 nanti. Pada 2018 kita selesaikan pengadaan, lelang dan kita pilih teknologinya. Tentunya teknologi terkini yang bisa diterima 10-20 tahun ke depan," kata Sandiaga.
Menurut Sandi, penerapan ERP di Singapura sudah berlangsung sejak 1974, karena itu Pemprov DKI akan mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga tentang permasalah transportasi di Singapura. Workshop ini kata Sandi, jadi wadah berbagi ilmu pengetahuan antar kedua kota dalam penerapan kebijakan mengurangi kemacetan.
"Tentu bahagianya kami, kami bisa mempelajari 'lesson learn' dari penerapan ERP di Singapura," kata Sandiaga.
Kirim Tim
Ditambahkan Sandi, kerja sama tidak hanya menyangkut sistem, melainkan ada unsur lain yakni menyiapkan sumber daya manusia. Para pegawai dari Pemerintah Provinsi DKI bakal berangkat ke negeri berlambang Singa tersebut untuk belajar mengenai teknologi dan kemudian mencoba menyandingkannya dengan kondisi di Jakarta.
"Juga dari Pemprov yang dikirim ke Singapura kemarin tanggal 7-11 November sudah ada, dan akan lebih banyak yang dikirim untuk melihat penerapan ERP di sana," ujarnya.
Sementara itu Anil, mewakil pemerintah Singapura, mengapresiasi langkah pemerintah Jakarta untuk menerapkan sistem ERP. Ia berharap, pertemuan selanjutnya akan ada saling berbagi pegalaman dari yang dimiliki negaranya dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah Jakarta.
"Karena traffic management itu satu tantangan besar untuk semua kota-kota besar maupun di Singapura dan di Jakarta juga," kata Anil. (ren)