Teka Teki Hidupnya Akun Twitter Akseyna
VIVA – Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas dengan posisi mengambang di Danau Kenanga dekat Balairung UI, Kamis, 26 Maret 2015.
Polisi meyakini Akseyna tewas karena dibunuh. Keyakinan itu berdasarkan temuan sejumlah kejanggalan atas kematian mahasiswa yang dikenal cerdas tersebut. Di antaranya ada tumpukan batu di dalam
tas korban dan surat wasiat yang dipercaya ditulis dua karakter berbeda.
Kini, sudah lebih dari 2,5 tahun sejak kejadian itu, kasus ini belum terungkap. Di tengah masih gelapnya perkara ini, pihak keluarga Akseyna dikejutkan dengan munculnya Twitter akun @Akseyna, pada Selasa, 14
November 2017. Lantas, siapa yang menghidupkan akun itu?
Dalam cuitan pertamanya di akun tersebut tertulis: 'Akuu'. Cuitan diunggah pada Selasa, 14 November 2017, pukul 03.04 WIB.
Ayah Akseyna Kolonel Mardoto melakukan pengecekan atas akun Twitter yang dilengkapi dengan foto Akseyna itu. Dia sempat meng-capture unggahan itu sebelum cuitan tersebut akhirnya dihapus. "Kalau dibuka sekarang akun masih ada. Tapi tweet-nya sudah hilang," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 15 November 2017.
Akun twitter @Akseyna yang belum diketahui siapa adminnya itu, kembali menuliskan cuitan, pada Selasa, 14 November 2017 malam. Bahkan, akun itu menuliskan cuitan sebanyak dua kali.
Cuitan pertama bertuliskan 'Kapan saya hidup tenang di surga' dan 'Sakit tolong'. "Betul ngetwit lagi. Saya enggak tahu siapa yang ada di belakangnya," katanya.
Ia tidak tahu apakah akun itu benar punya almarhum anaknya atau akun palsu. Ia pun melaporkan temuan tersebut ke Polres Kota Depok.
Surat Wasiat
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, mengungkapkan polisi akan mengecek akun Twitter @Akseyna yang menuliskan cuitan secara tiba-tiba tersebut.
Menurut Argo, polisi sampai sekarang masih mengusut kasus pembunuhan terhadap Akseyna yang akrab disapa Ace itu. Pengungkapan kasus pembunuhan Akseyna dinilai cukup sulit. "Namanya suatu kasus pidana ada yang mudah diungkap dan sulit diungkap. Sampai sekarang masih diproses," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 16 November 2017.
Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, untuk mengungkap siapa pembunuh korban, polisi menemui banyak kesulitan,
terutama tentang usia kasus yang sudah lebih dari setahun.
"Kalau sudah setahun itu kan susah untuk dianalisa, tetap kita lakukan upaya yang intinya adalah scientific investigasi mengarah kepada dugaan pelaku," kata Hendy, Senin, 27 Maret 2017.
Polisi tengah mencari barang bukti kasus pembunuhan Akseyna.
Dalam perjalanan penyelidikan kasus ini, Polda Metro Jaya sudah memeriksa lebih dari 10 saksi. Mereka di antaranya dari keluarga dan teman-teman.
Kepolisian sudah mendatangkan sejumlah ahli untuk mengungkap kasus ini, terutama misteri tulisan yang tertera di sebuah surat. Berdasarkan pendapat ahli, ditemukan dugaan bahwa surat itu ditulis oleh dua penulis.
"Ada dua penulis yang berbeda tetapi berbedanya ini siapa kan kita harus cari pembanding. Nah ini yang kita harus intens untuk mencari pembanding siapa penulis yang memodifikasi tulisan tersebut," kata Hendy.