Senyum Terakhir Bocah Korban Ledakan Gudang Mercon

Foto Surna, korban kebakaran gudang mercon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Kepergian Surna menyisakan duka mendalam bagi sang ibu, Tuti. Anak semata wayangnya yang masih berusia 14  tahun itu tewas dalam kebakaran di gudang mercon, Kosambi, Tangerang.

Jenazah Surna telah dimakamkan di TPU Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 11.30 WIB.

Usai pemakaman, sang ibunda bercerita tentang detik-detik terakhir sebelum anaknya menjadi korban ledakan pabrik petasan PT. Panca Buana Cahaya Sukses itu.

Hari itu, Kamis, 26 Oktober 2017, pukul 08.00 WIB, Surna mengeluhkan sakit kepala kepada sang ibu. "Katanya sakit kepala, terus saya bilang enggak usah kerja. Tapi tetap mau kerja," ujar Tuti, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Surna lantas mengobati kepalanya yang sakit dengan minum obat yang dibelinya di warung. Setelah itu, ia berangkat kerja menuju pabrik tersebut.

"Dia mah jalan kaki soalnya deket, paling seratus meter dari rumah. Terus, pas mau berangkat di saliman sampe dua kali, enggak kayak biasanya terus senyum. Ya, saya enggak tahu kalau anak saya akan jadi seperti ini nasibnya," ujarnya.

Hidup Sendiri

Menurut Tuti, Surna yang lulus Sekolah Dasar itu sempat menceritakan nikmatnya bekerja di pabrik mercon tersebut. "Kalau masalah kerja dia senang karena dapat uang sehari Rp40 ribu, terus dia bilang bosnya baik-baik," ujarnya.

Kepergian Surna membuat Tuti harus hidup sendiri. Sebab, suaminya Sukma telah meninggal dunia lebih dulu. "Biasanya saya berdua sama Surna, kadang kalau ada saudara baru ramai, sekarang saya harus hidup sendiri," ujarnya.

Surna merupakan satu dari 47 korban tewas akibat ledakan dan kebakaran dahsyat di pabrik dan gudang mercon itu, Kamis, 26 Oktober 2017 pukul 09.00 WIB. Surna berhasil teridentifikasi lantaran behel yang digunakannya. 

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas 46 korban tewas yang masih berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta. (ren)