Cerita Ratusan Murid SMP Terjebak di Ledakan Gudang Mercon
VIVA – Ternyata tak hanya pekerja gudang mercon saja yang terjebak saat ledakan dan kebakaran hebat terjadi di pabrik milik PT. Panca Buana Cahaya Sukses, Kamis kemarin. Kobaran api yang sangat besar juga mengurung ratusan murid di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kosambi, yang berada tepat di samping lokasi ledakan.
Seperti diceritakan Novia Ramadani (13 tahun), murid kelas satu SMP Negeri 1 Kosambi, kepada VIVA.co.id saat ditemui di lokasi, Kamis 27 Oktober 2017.
Menurut Novia, ledakan pertama kali terdengar sekira pukul 09.00 WIB, Kamis, 26 Oktober 2017. Saat itu seluruh murid berada di dalam kelas, karena kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
"Jadi, ada bunyi ledakan, kita keluar dan mengecek. Ternyata di depan sudah penuh asap hitam. Kami langsung sesak napas karena abu itu. Lalu, saya lihat orang-orang berhamburan di depan sekolah dan berteriak minta tolong," kata Novia.
Karena tak ada jalan keluar dari sekolah, pihak sekolah langsung melakukan evakuasi darurat. Dibantu masyarakat setempat, pihak sekolah mengeluarkan seluruh murid dari bangunan melewati pagar.
"Kita memanjat tembok, pakai meja. Ada juga yang susun bangku. Kita panik karena api sangat besar. Banyak api yang beterbangan. Kami naik dan di seberang tembok belakang sekolah, sudah ada warga yang bantu kami untuk turun. Belakang sekolah kami ini kebun, jadi dari atas kami loncat dibantu warga," kata Novia.
Jebol Jendela
Ia bersama guru lainnya melakukan hal yang serupa. Tak hanya itu, murid-murid juga terpaksa pecahkan kaca jendela sekolah agar bisa keluar menyelamatkan diri dengan secepatnya.
"Ada jendela yang dijebol karena dipaksa dibuka biar yang dari ruangan bisa langsung loncat. Kita sudah enggak bisa lewat depan," katanya.
Berkat kesigapan pihak sekolah dan warga setempat, seluruh murid dan tenaga pengajar di sekolah ini selamat dari tragedi itu.
Seperti diketahui, dalam tragedi ini, sementara ini sudah sebanyak 47 pekerja yang meninggal dunia. Puluhan pekerja lainnya terluka dan beberapa pekerja dinyatakan hilang. (ren)