Pembangunan 6 Proyek Jalan di Jakarta Diprediksi Molor

Pembangunan proyek jalan tol Becakayu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Enam proyek pembangunan jalan di sejumlah ruas jalan Jakarta dipastikan bakal molor operasionalnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan hal itu setelah memantau laporan perkembangan proyek jalan layang (fly over) dan terowongan (underpass).

Adapun keenam proyek itu ialah, fly over Stasiun Bintaro Permai, Stasiun Cipinang Lontar dan Pancoran. Sementara untuk underpass yakni Mampang - Kuningan, Matraman - Salemba, dan Kartini.

"Dari enam itu, hampir semua menurut status hari ini akan terlambat," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.

Anies menyatakan, banyak penyebab sehingga membuat proyek yang dimulai era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ini molor. Salah satunya ialah, gangguan kabel listrik, pipa gas milik instansi lain.

Dia memberikan tenggat hingga Jumat ini agar berkoordinasi untuk menyelesaikan solusi penyelesaian proyek tersebut tidak memakan waktu lama. Sebab, proyek yang sedianya ditargetkan rampung tahun ini menggunakan satu tahun anggaran.

"Karena memang tahun anggarannya tahun 2016-2017. Kalau tidak selesai bulan Desember, maka kerepotannya banyak sekali. Kita harus bicara tender baru di tahun baru," ujarnya.

Selain soal anggaran, Anies juga tak mau berjalannya proyek justru menambah waktu pengguna jalan menghadapi kemacetan. Menurut dia, sejak proyek itu dikerjakan kemacetan panjang terjadi satu tahun belakangan ini akibat proyek yang menutup sebagian jalan.

"Kita tidak ingin warga Jakarta memiliki tambahan masalah karena kemacetan. Tanpa proyek pembangunan ini saja macet apa lagi semua diselenggarakan pada saat bersaamaan," kata dia.

Kala itu diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengakui bahwa pembangunan secara serentak jalan di sejumlah wilayah akan menimbulkan kemacetan.

Hal itu dikatakan Ahok sewaktu posisinya masih sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dan pada saat bersamaan Anies juga merupakan penantangnya dalam Pilkada 2017.

"Ini pas puncak macetnya ketika lagi pemilihan (Gubernur-Wakil Gubernur). Makanya saya katakan, siapa pun yang terpilih menggantikan kami, dia keenakan tuh tinggal resmikan saja semua. Tapi kita kan kepilih enggak kepilih, kita bicara mengatasi masalah atau tidak," ujar Ahok ketika itu di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 13 April 2017. (one)