Ratusan Senjata Impor Polri Tak Ada Lagi di Bandara Soetta
- Istimewa
VIVA.co.id – Sebanyak 280 pucuk senjata jenis Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter milik Kepolisian Republik Indonesia sudah tak dititipkan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Security Rescue and Fire Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta Tommy Bawono mengatakan, senjata tersebut sudah tak dititipkan di kargo gudang Unex, Bandara Soekarno Hatta. "Sudah tidak ada, sudah dibawa pada Senin malam," ujarnya saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Rabu, 11 Oktober 2017.
Sempat beredar isu dan foto-foto di media sosial bahwa anggota Densus 88 disebut-sebut menyamar ke gudang Unex, tempat ratusan senjata dan amunisi Polri disimpan.
Terkait informasi ada pengecekan dari Densus 88 ke kargo tersebut, Tommy menampiknya. Saat ini, dia menegaskan, tidak ada pemeriksaan ataupun pengecekan senjata tersebut. "Tidak ada, kalaupun ada mungkin pada hari Senin bukan sekarang. Senjatanya pun sudah tidak ada," ujarnya.
Tommy menjelaskan, pengambilan senjata berlangsung pada Senin, 9 Oktober 2017 pada pukul 21.00 WIB, dengan menggunakan dua buah truk di terminal kargo Bandara Soekarno Hatta. "Untuk peluru diambil oleh Brimob sedangkan senjata oleh pihak TNI," ujarnya.
Sebelumnya, dalam akun instagram Divisi Humas Polri dilansir, petugas melakukan pemeriksaan senjata tersebut pada pukul 08.00 WIB. Dua foto beserta penjelasan soal proses pemeriksaan ratusan senjata tersebut diunggah pada Rabu, 4 Oktober 2017.
Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Bais TNI Mayjen TNI Hartono, Dir A BAIS Urusan Dalam Negeri Brigjen TNI Wahid Aprilianto, Asisten Intel Panglima TNI Mayjen TNI Beni, beserta petugas pengamanan dari unsur TNI.
Ada juga Dandenpom Tanggerang Letkol Tri Cahyo, personel dari Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Dwi Suryo Cahyono, Dansatlat Korps Brimob Komisaris Besar Polisi Wahyu, Kabag Logistik Korps Brimob Polri Komisaris Besar Polisi Wahyu Widodo. Kemudian, anggota Bais TNI Mayor Armada, Sesro Paminal Polri Komisaris Besar Polisi Agung Wicaksono, dan Kabid Propam Korps Brimob Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Syaifuddin.
Setelah itu, sekitar 20 personel dari Bais, BIK, Korps Brimob, dan Bea Cukai memeriksa fisik senjata untuk memastikan kebenaran antara dokumen dan kondisi senjata.
Total kotak kayu yang menampung senjata api berjumlah 28 kotak. Hasilnya, pengadaan senjata itu sudah sesuai dengan kondisi dan keterangan dalam dokumen importasi barang. Jenis senjata tersebut, yaitu senjata jenis Stand Alone Grenade Launcher (STGL) dan amunisi.
Berdasarkan data yang beredar, senjata dan amunisi dibawa menggunakan pesawat sewa model Antonov AN-12 TB, dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024. Senjata dan amunisi ini akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri.
Barang berupa senjata tersebut adalah Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter sebanyak 280 pucuk. Kemudian, amunition castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi eksplosif tinggi Jump Grenade. Total ada 5.932 butir (71 boks) dengan berat 2.829 kg. (ase)