Proyek MRT Melaju, Warga Kampung Bandan Segera Direlokasi
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan tengah mendata rumah warga yang akan dibongkar untuk direlokasi. Proyek pembangunan angkutan publik mass rapid transit (MRT) yang terus melaju akan menempatkan Kampung Bandan sebagai lahan depo.
Pembongkaran tersebut setelah mendapat angka pasti dari wali kota Jakarta Utara terkait jumlah kepala keluarga yang masih mendirikan bangunan di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut.
"Tahap pendataan, selanjutnya kami pikirkan ke depan apakah direlokasi," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko di kawasan Monas, Jakarta, Selasa 19 September 2017.
Menurut Yani, lahan seluas 2,5 hektare itu akan disterilkan sebelum dibangunnya proyek MRT Fase II yang menghubungkan Bundaran HI-Kampung Bandan.
Yani belum bisa memastikan waktu pembongkaran, lantaran berkaitan dengan data penghuni warga yang menempati area tersebut. "Sekarang pendataan berapa yang riil di situ. Siapa saja yang ada di situ, apakah warga Jakarta atau bukan," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menyatakan, koordinasi dengan KAI akan dilakukan untuk pembebasan lahan. Data sementara menyatakan ada 1.500 kepala keluarga yang telah terdata dan akan dicarikan pengalihan lahan untuk segera dilakukan relokasi.
"Itu segera dicari cara mekanisme penghunian kembali," kata William di Balai Kota, Senin 18 September 2017.