BPTJ Sebut Kebutuhan Bus Transjabodetabek 66 Unit
- VIVA/Deny
VIVA.co.id – Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebut kebutuhan untuk angkutan bus Transjabodetabek mencapai puluhan unit. Targetnya, pada 2020 bisa terealisasi pemindahan kendaraan pribadi ke angkutan massal.
"Kami masih butuh 66 unit lagi untuk mengejar target sampai 2020," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Selasa 19 September 2017.
Bambang mengatakan, uji coba bus Transjabodetabek ditargetkan bisa memindahkan pengendara pribadi ke angkutan umum sebesar 50 persen. "Saat ini jumlah volume penumpang pagi masih kecil, tapi saat jam kepulangan (Jakarta-Bekasi) sudah 50 persen (dari jumlah kursi yang terisi maksimal 40 penumpang)," ujarnya.
Meski begitu, hingga penghujung 2016, kata dia, pengguna angkutan umum di wilayah Bekasi dan Jakarta berkisar 13 persen dari pergerakan kendaraan pribadi menuju ke Jakarta. Diprediksi jumlahnya mencapai tujuh juta unit per hari.
Bahkan, BPTJ mencatat jumlah kendaraan pribadi yang melintas melalui Gerbang Tol Bekasi Barat mencapai 4.937 unit per hari dan Gerbang Tol Pondok Gede 3.348 unit per hari.
"Kami konsentrasi pada pemberangkatan Transjabodetabek pagi dan sore hari. Uji coba dilakukan mulai dari Mega Bekasi Hypermall sampai Senayan. Perjalanan tidak boleh lebih satu jam," tutur mantan staf ahli Menteri Perhubungan ini.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai uji coba Transjabodetabek trayek Bekasi-Senayan dianggap belum maksimal. Sebab, dia menilai jarak tempuh masih sulit terdeteksi.