Sebagian Warga Keluhkan Tarif Bus TransJabodetabek
- VIVA.co.id/ Dani (Bekasi)
VIVA.co.id – Sebagian masyarakat menilai, tarif bus TransJabodetabek Rp20 ribu memberatkan. Sebab, tarif tersebut jauh lebih besar, ketimbang naik bus TransJakarta Rp3.500.
"Kalau sekali jalan saja Rp20 ribu, pulang pergi berarti Rp40 ribu, sangat memberatkan kami yang uangnya pas-pasan," kata Yuli Rachmawati (38), warga Kayuringin, Bekasi Selatan, saat di lokasi uji coba TransJabodetabek, Kamis 7 September 2017.
Selama ini untuk pergi ke Jakarta, Yuli memilih menggunakan jasa kereta api. Tetapi, karena sering tidak mendapat duduk, dia lantas mencari angkutan umum lainnya. "Kalau naik kereta, memang enak murah dan cepat. Tetapi, risikonya saya sering tidak kebagian tempat duduk," ujarnya.
Yuli berharap, pemerintah menyesuaikan tarif TransJabodetabek dengan kantong masyarakat. Sebab, jika sehari saja menghabiskan Rp40 ribu, berarti dalam sebulan bisa menghabiskan Rp1,2 juta. "Berarti uang gajian saya sebulan separuhnya dipakai untuk angkutan saja. Saya jelas keberatan," ujarnya.
Hal senada dikemukakan warga Bekasi lainnya, Gana (38). Keberadaan armada TransJabodetabek dinilai hanya untuk kalangan berduit. Untuk warga kelas bawah yang banyak tinggal di Kota Bekasi tidak akan sanggup. "Kalau di Kota Bekasi sama Jakarta, jangan disamakan dong taraf ekonominya," ujar warga Kampung Mustikasari, Bekasi Timur.
Gana mengakui, bus TransJabodetabek mempercepat waktu tempuh. Saat uji coba beberapa hari lalu, waktu perjalanan Bekasi menuju Senayan hanya satu jam 10 menit. Padahal, hari biasa di jam sibuk kantor memakan waktu sekitar 1,5 jam. "Fasilitasnya juga sangat bagus," ujarnya.
Setiap penumpang dikenakan tarif sebesar Rp20 ribu. Bus ini melaju dari Mega Bekasi Hypermall pada pukul 06.45 WIB, 07.05 WIB, dan 07.25 WIB. Sementara itu, pada sore hari bertolak dari Plaza Senayan dari pukul 15.15 WIB, 16.45 WIB, dan 17.45 WIB.