Kadishub Pilih Pramuka Atur Lalu Lintas Ketimbang Pak Ogah
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansah angkat suara soal rencana memberdayakan juru parkir liar atau Pak Ogah untuk membantu polisi mengatur lalu lintas.
Menurut Andri, lebih baik memberdayakan anggota pramuka daripada Pak Ogah. "Pendapat saya pribadi ya, kalau kita memberdayakan masyarakat kan masih ada pramuka," kata Andri, Kamis, 27 Juli 2017.
Namun, ia mengatakan, akan lebih baik pengaturan lalu lintas tetap dilakukan anggota yang ada, termasuk anggota Dishub.
Jika ingin memberdayakan masyarakat, selain melibatkan anggota pramuka, ia menyarankan memberdayakan patroli keamanan sekolah. "Itu bisa dibantukan. Kalau yang sekolah pagi bisa (bantu) sore, kalau sekolah sore bisa (bantu) pagi. Minimal di lokasi terdekat sekolah dia," ujarnya.
Menurutnya langkah itu dinilai lebih efektif. Sebab, anggota pramuka dan patroli keamanan sekolah lebih efektif dan mempunyai pengetahuan lalu lintas. "Selain itu orientasinya betul-betul sosial dan ingin menjaga ketertiban lalu lintas," katanya.
Wacana memberdayakan Pak Ogah untuk membantu mengatur lalu lintas dilontarkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Halim Pagarra, pekan lalu.
Mereka disebut sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas atau supertas. "Menggunakan Supertas, sukarelawan pengatur lalu lintas, itu program yang akan dibicarakan, dipresentasi," ujar Halim di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 21 Juli 2017.
Rencananya, mereka akan ditempatkan di sejumlah titik rawan macet di Jakarta. Personel supertas juga akan difasilitasi dengan perlengkapan seperti seragam dan perlengkapan lain. Pihaknya pun akan membicarakan perihal upah atau gaji mereka. "Iya melalui CSR (Corporate Social Responsibility) itu, nanti kami minta untuk (memberi upah) pengatur lalu lintas," katanya.