Menyedihkan, Masih Ada Perawat di Jakarta Digaji Rp500 Ribu
- ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah
VIVA.co.id – Ribuan perawat di Indonesia mendapat honor tak layak. Ironisnya, di wilayah DKI Jakarta, ternyata masih ada tenaga ahli medis ini yang mendapat bayaran tak lebih dari Rp500 ribu.
Menurut Ketua Umum PPNI, Harif Fadillah, hal itu tidak semestinya terjadi mengingat perawat merupakan bagian dari profesi tenaga ahli.
"Inilah PR besar kami tentang kesejahteraan para perawat. Data kami saat ini ada sekitar 81.990 perawat di seluruh Indonesia. Paling banyak Sumatera dan Kalimantan, yang masih belum layak. Khusus di Jakarta, honor non-PNS sudah lumayan, itu yang di sektor pemerintah. Tapi yang di sektor-sektor swasta masih banyak yang menyedihkan, ada yang Rp500 ribu. Ini kan enggak layak, padahal kan ini ilmu khusus kok di bawah cleaning service," katanya di Depok, Jawa Barat.
Harif menilai, sudah sepatutnya perawat di Indonesia lebih dihargai dengan memperhatikan aspek kesejahteraan.
"Enggak layak UMP untuk seorang perawat. Harusnya kami sudah menghitung, ya minimal tiga kali dari UMP. Tapi sekarang kondisinya masih sangat sulit untuk mencapai itu, oleh karena itu perjuangan tetap kita teruskan," ujarnya.
Namun pada kenyataannya, lanjut Harif, data 2014 lalu saja, ada lebih dari 11 ribu perawat honorer yang sempat tidak mendapat gaji.
"Tapi itu sudah kami advokasi. Tapi soal rekrutmen PNS ini kita terganjal Undang-undang ASN (aparatur sipil negara). Makanya DPD PPNI ini membentuk tim untuk mengawal revisi Undang-undang ASN dengan harapan itu bisa mengakomodir rekan-rekan kita yang berstatus honor dengan masa kerja sudah kawakan bisa masuk PNS tanpa dites," ujarnya.
Menurut Harif, perawat saat ini sudah berkembang pesat dan bukan sebatas pembantu dokter maupun pembantu tenaga medis karena dia punya ilmu sendiri.
"Pengembangan ilmu ini harus bisa dikelola dan fokus. Saat ini perawat sudah semakin baik karena bisa ditempuh di perguruan tinggi bahkan sudah S3. Dan sudah memiliki 7 profesor," katanya. (one)